INDONESIA berencana meningkatkan jumlah pasukan Tentara Nasional Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Saat ini, Indonesia menyumbang sekitar 2.400 personel pasukan perdamaian.
Namun, jumlah tadi akan dilipatgandakan menjadi 4.000 personel. “Kita ingin tingkatkan ke middle chief, jadi bukan hanya untuk pasukan,” kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Imam Edi Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/3).
Ia menilai pembentukan PMPP merupakan suatu keharusan untuk menyiapkan pergantian-pergantian pasukan. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia dapat meningkatkan jumlah personelnya untuk misi perdamaian dunia karena konflik keamanan di dalam negeri sudah menurun. "Konflik di dalam negeri sudah menurun tinggal 10 persen, yang tadinya diatas 50 persen," jelas Sjafrie. Sjafrie menambahkan, keterlibatan Indonesia dalam perdamaian dunia bukan dalam rangka peace making, tetapi peace keeping.
Dia berharap, melalui PMPP ini Indonesia menjadi tempat untuk pelatihan internasional untuk keperluan misi perdamaian dunia. Untuk membangun tempat ini, Kemhan menganggarkan dana untuk tahun anggaran 2012 sebesar Rp132 miliar, namun hanya diperoleh Rp40 miliar dari APBN.
Untuk mensiasatinya, pembangunan PMPP dilakukan melalui swakelola. Dia mencontohkan, pembangunan gedung dilakukan oleh kompi Zeni TNI Angkatan Darat. Selain itu, pembangunan dilakukan dengan kontraktual dengan melakukan lelang tender.
Kawasan IPSC Sentul ini memiliki luas 261,712 hektare. Selain menjadi PMPP, tempat ini menyediakan fasilitas untuk menjadi tempat pasukan gerak cepat (standby force), tempat pelatihan penanggulangan teror, Universitas Pertahanan, pusat pelatihan bahasa, latihan penanggulangan bencana dan latihan olahraga militer