Didasari dengan besarnya potensi kelautan bangsa Indonesia, Indonesia Maritim Institute (IMI) sebuah yayasan non profit yang didirikan guna mendorong segala upaya penyadaran seluruh elemen bangsa tentang realita potensi maritim Indonesia dan secara bersama memberikan kontribusi dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang berbasis maritim, menyelenggerakan Works Shop “IMI Gos to Sunda Starait” pada 16 s.d 18 Maret 2012, di perairan Selat Sunda.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati yang hadir dalam pembukaan work shop mengatakan, sejarah mencatat inti kejayaan kerajaan nusantara di masa lampau adalah mereka yang mampu mengintegrasikan nusantara menjadi satu kesatuan di bidang politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan, sekaligus memanfaatkan potensi kelautan sebagai pilar untuk membangun, memajukan dan mensejahterakan negara, tegasnya.
Acara Work Shop yang diikuti 80 peserta baik dari TNI AL, Departemen Pemerintah, para Mahasiswa, Jurnalis, dan aktivis kemaritiman tersebut akan melaksanakan riset, diskusi, serta uji coba teknologi kelautan di Gunung Krakatau dan Pulau sangiang di Selat Sunda pada 17 dan 18 Maret 2012.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MOU antara Direktur Eksekutif IMI Dr. Y. Paonganan dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) dalam hal ini Dekan FPIK-IPB Prof.Dr. Indra Jaya,M.Sc yang menitik beratkan pada pemanfaatan riset, penelitian, serta untuk pendidikan di daerah pesisir dan laut Selat Sunda.
Menurut Prof. Dr. Indra Jaya, IPB sangat mendukung seluruh kegiatan mahasiswa yang terkait dengan kemajuan pembangunan maritim di Indonesia, mengingat potensi maritim yang kita miliki sangat luar biasa.
Dalam kesempatan yang sama, Laksamana Muda (Purn) TNI Rosihan Arsyad, selaku Dewan Pembina IMI menegaskan bahwa wilayah laut yang demikian besar merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan guna pembangunan serta dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Lebih lanjut Purnawirawan TNI AL tersebut mengatakan, selain itu Indonesia juga memiliki posisi yang strategis karena berada diantara dua benua, sudah seharusnya kita menjadi negara maritim yang tangguh, dan agar terwujud maka dibutuhkan perubahan mind set serta kesadaran kolektif seluruh komponen bangsa terhadap pentingnya kemaritiman.
Oleh karena itu perubahan orientasi pembangunan ke arah maritim merupakan hal yang mendesak, dan dimasa depan, wilayah laut Indonesia haruslah dapat dikelola secara profesional, tanadasnya.