Posted by : Unknown
Minggu, 22 April 2012
PONTIANAK - Markas Besar TNI akan menambah kekuatan pengamanan di wilayah Kalimantan dengan membangun Pangkalan Udara (Lanud) di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu. Fasilitas ini ditargetkan tuntas dalam 10 tahun.
"Pembangunan fisik baru akan dimulai pada 2010," kata Asisten Perencanaan Umum TNI, Marsekal Muda (Marsda) Amirullah Amin di Pontianak, Rabu (3/12). Ia mengatakan, pembangunan Lanud di Putussibau itu sudah masuk Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2009. Namun, diharapkan pula Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menyetujui percepatan pembangunan sehingga pengerjaannya dapat dilakukan segera.
Menurut Marsda Amirullah Amin, pembangunan Lanud di Putussibau untuk menghadapi ancaman gangguan di daerah perbatasan. Ia menambahkan, TNI juga akan membangun lokasi-lokasi untuk pengiriman dan pengambilan pasukan di sepanjang perbatasan.
"Kalau ada kejadian yang darurat, (pasukan) dapat diambil di titik-titik tersebut," katanya. Gangguan di daerah perbatasan yang mengancam pertahanan keamanan juga dapat segera ditindaklanjuti.
Komandan Lanud Supadio Pontianak, Kol (Pnb) Yadi Indrayadi mengatakan, lokasi pembangunan Lanud tersebut merupakan pengembangan dari Bandar Udara (Bandara) Pangsuma. Panjang landasan yang sebelumnya sekitar 1.400 meter dengan lebar 18 meter, akan ditambah menjadi 2.500 meter dan lebar 45 meter.
"Harapannya, landasan itu akan mampu didarati minimal oleh pesawat Boeing 737 seri 200 dan pesawat tempur F-16," kata Yadi Indrayadi.
Ia menambahkan, untuk tahap awal pembangunan Lanud itu terutama melengkapi kesiapan bandara serta struktur pasukan. "Sedangkan masalah alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang akan melengkapi kemampuan Lanud, belum dibicarakan," kata Yadi Indrayadi.
Meski rencana penuntasan Lanud 10 tahun, namun diharapkan ada percepatan sehingga realisasinya berkisar lima tahun. Di seputar Bandara Pangsuma, akan dibangun infrastruktur penunjang termasuk asrama untuk anggota Lanud.
Marsda Amirullah Amin yang juga Ketua Tim Terpadu Pembentukan Lanud TNI di Putussibau mengharapkan, akan muncul efek domino ekonomi dan pertahanan dari pembangunan Lanud di Putussibau.
Gubernur Kalbar, Cornelis mengatakan, status lahan di Bandara Pangsuma milik Pemprov Kalbar sekitar 29 hektare, Departemen Perhubungan dua hektare, dan Pemkab Kapuas Hulu 150 meter per segi untuk ruangan VIP Pemda.
Ia menambahkan, pengembangan Bandara Pangsuma sebenarnya sudah direncanakan Pemprov Kalbar pada tahun 2012. "Terutama penambahan panjang landasan pacu menjadi 2.500 meter," kata Cornelis.
Putussibau berjarak sekitar 800 kilometer sebelah timur Kota Pontianak. Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu itu terletak di bagian tengah Pulau Kalimantan sehingga diharapkan adanya Lanud akan mempermudah akses militer ke berbagai lokasi terutama perbatasan kalau terjadi gangguan keamanan dan pertahanan negara.
Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi penghubung baru bagi pangkalan yang sudah ada seperti Lanud Supadio. Lanud Supadio merupakan markas skadron tempur Elang Khatulistiwa dengan kekuatan 10 pesawat tempur Hawk Mk-209 (sering disebut Hawk-200) buatan British Aerospace.