Posted by : Unknown Selasa, 07 Agustus 2012

Jakarta - Pemerintah Timor Leste tidak menyerobot wilayah perbatasan dengan NKRI di Provinsi NTT. Permasalahan yang terjadi ialah kesalahan dalam pengukuran sehingga ada bangunan warga Timor Leste yang menjorok ke daerah NKRI.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo setelah penganugerahan kenaikan pangkat luar biasa kepada Sertu Nicolas Sandi Harewan dan Pelda Melkior Nandi, di lapangan upacara Markas Besar Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta, Senin (6/8/2012).

"Masalah perbatasan dengan Timor Leste sebetulnya bukan menyerobot, bukan ingin mengambil, tapi salah mengukur saja. Yang membangun yang salah, bukan Pemerintah Timor Leste. Jadi yang membangun bangunan itu yang salah, akhirnya menjorok ke daerah kita," kata KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Timor Leste. "Kita selesaikan baik-baik, ini hanya masalah pembangunan saja, bukan karena salah ukur oleh kedua negara," ungkap Pramono.

Diberitakan sebelumnya, ada lima titik di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, khususnya di Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dan Kecamatan Pasabbe, Distritu Oekusi, Timor Leste, yang saat ini berpeluang besar terjadi konflik. Konflik bisa terjadi karena batas tanah yang belum disepakati oleh kedua negara sampai saat ini. Kelima titik berpotensi konflik itu yakni Subina di Desa Inbate, Pistana di Desa Nainaban dan Desa Sunkaen, Tububanat di Desa Nilulat, Oben di Desa Tubu, dan yang terakhir Nefonunpo di Desa Haumeni Ana yang sementara ini bergejolak.

Sebelumnya pada 31 Juli 2012 lalu, warga Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur, terlibat bentrok dengan warga Pasabbe, Distritu Oekusi, Timor Leste, yang dipicu oleh pembangunan Kantor Bea dan Cukai serta Imigrasi Timor Leste yang masuk 20 meter ke wilayah Indonesia. Warga kedua negara ini saling lempar batu dan benda tajam selama 15 menit. Bentrokan berhasil dilerai aparat TNI perbatasan dan tentara Timor Leste. Bentrokan itu tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi pasca-bentrokan membuat warga selalu waswas.

sumber: KOMPAS

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. tetapi tetap harus disikapi dengan sikap yang tegas masbrooo jangan mentang2 cuma salah ukur (alasannya tuh ) di biarkan saja,sedangkan dulu saja saudara kita pernah tidak dihargai pada saat masuk kekebun mereka.apalagi ini yang jelas2 ada gedung permanen kalau perlu suruh bongkar dan geser kembali aja ngapain juga pakai acara berlama-lama.hmmmm repot amat kayanya..apa nunggu ada korban dulu baru diselesaikan masbroooo....?

    BalasHapus




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -