Posted by : Unknown
Kamis, 27 September 2012
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan kembali menguji coba sejumlah peluru kendali (rudal) dan torpedo. Uji coba ini merupakan bagian latihan perang laut Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia kawasan timur pada 25 September hingga 22 Oktober 2012.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio pada upacara pembukaan Geladi Posko Latihan Armada Jaya XXXI/12 tahun 2012, Selasa (25/9) di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, mengatakan, beberapa senjata strategis yang akan diuji coba adalah rudal Exocet MM 40 dan rudal C-802.
Rudal tercanggih TNI AL yang mampu menjangkau sasaran dalam jarak 300 kilometer, Yakhont, juga masuk daftar uji coba. “Serta ada penembakan torpedo SUT (surface and underwater target) dari kapal selam dan kapal atas air dengan sasaran kapal permukaan,” ungkapnya. Latihan Armada Jaya, paparnya, merupakan latihan puncak TNI AL pada siklus latihan tahunan. Latihan ini bertujuan mengukur kesiapan operasi seluruh komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) yang dilaksanakan kotama dan satuan kerja di TNI AL.
Selain itu, untuk mendukung peningkatan kesiagaan operasi TNI dalam mengantisipasi serta menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan NKRI. “Pelaksanaan uji coba penembakan senjata strategis yang dimiliki TNI AL merupakan kesempatan yang sangat baik. Di samping untuk menguji kehandalan senjata peluru kendali dan torpedo yang kita miliki, juga merupakan ajang pengukuran penguasaan prosedur dan mekanisme proses penembakan oleh para pengawaknya serta menjadi bukti nyata tingkat profesionalisme prajurit TNI AL,”tandas KSAL.
Dalam latihan ini, tidak kurang 35 armada kapal perang TNI AL dari berbagai jenis (kapal selam,perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal, angkut tank, buru ranjau, kapal tanker, dan kapal bantu tunda) akan dikerahkan. “Sebanyak 10 di antaranya akan menembakkan peluru kendali,”katanya. Latihan puncak yang akan melibatkan kurang lebih 5.500 personel ini juga mengerahkan enam pesawat udara yakni satu Batalion Tim Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur pasukan pendarat.
Kepala Dispen Kolinlamil Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman mengatakan, KRI Teluk Hading-538 akan melaksanakan operasi angkutan laut militer dalam rangka melaksanakan pergeseran pasukan (serpas) Satgasmar operasi pengamanan pulau-pulau terluar menuju daerah pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia timur.