Posted by : Unknown Sabtu, 20 Oktober 2012

Bandung - PT Pindad memulai tahapan untuk membuat tank medium dengan bobot sekitar 20 ton. Ditargetkan pada 2014 prototype tank tempur ini sudah jadi. Menurut Kepala Sekretariat Perusahaan, Iwan Kusdiana, pembuatan tank tempur menjadi salah satu target pengembangan produksi ke depan. Ini merupakan produk baru bagi Pindad.

Iwan menuturkan, pengembangan dilakukan tanpa ada proses kerja sama mau pun alih teknologi (ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri. “Kita tidak kerja sama dengan luar. Kita kembangkan sendiri,” kata Iwan saat menerima rombonganpress tour Kemenko Polhukam di Bandung.

Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, sejauh ini juga belum jelas mengenai alih teknologinya. Bahkan, dalam pengembangan tank, Pindad juga tidak akan meniru tank ini.

Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady menambahkan, tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI. “Kita tidak meniru dari mana, dari mana. Kita desain sesuaikan requirementkavaleri TNI,” jelas dia.

Sejauh ini tahapan yang dilalui telah sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain, dilibatkan kavaleri. Tapi tidak sampai mereka masuk lebih jauh ke dalam. “Target kita pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kita mulai produksi,” tegasnya.

Dia menambahkan, sejauh ini proses ToT kendaraan khusus hanya menyangkut panser cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu, 11 di antaranya dirakit oleh PT Pindad.

Ada pun terkait Marder, Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk ToT. “Itu kan satu paket dengan Leopard. Kita belum tahu perjanjiannya seperti apa,” tuturnya.

Prestasi Produksi

Asisten Deputi I Kemenko Polhukam Fathan Harun menyebut, keberadaan industri persenjataan tanah air sangat penting untuk mendukung penguatan kemampuan pertahanan dan keamanan. Sejauh ini, PT Pindad juga telah menunjukkan prestasi dengan memeroduksi produk-produk alat pertahanan dan keamanan yang berkualitas.

Saat ini PT Pindad tengah menyelesaikan sekitar 61 Panser 6X6 Anoa pesanan TNI Angkatan Darat. Jika ditotal, telah ada sekitar 200 Panser yang diproduksi industri strategis BUMN itu. Ditambahkan Kepala Sekretariat Perusahaan Iwan Kusdiana, sejauh ini ada beberapa varian Panser yang diproduksi. Di antaranya, angkut personel, ambulans, recovery, komando, dan angkut logistik.

Beberapa negara telah memesan panser dari PT Pindad, di antaranya Malaysia. “Mesin kita beli sesuai pesanan, bisa Renault bisa Mercedes,” katanya.

Dia berharap ke depan mesin panser tidak didatangkan dari luar negeri. “Kita pernah kerja sama dengan Texmaco, tapi berhubung Texmaco kolaps, kita beli dari luar negeri. Ke depan kalau ada industri di Tanah Air yang bisa menyediakan mesin sekelas yang kita gunakan, pasti kita gunakan dari dalam negeri,” sebut dia.

Ada pun pelat yang digunakan, sudah berasal dari dalam negeri, yakni dari Krakatau Steel. PT Pindad membanderol harga per unit Panser Anoa dalam kisaran Rp 8 miliar, tergantung spesifikasi yang dipesan.

sumber: TubasMedia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -