- Back to Home »
-
-
Tiga Unit Pesawat CN-235 Akan Segera Perkuat TNI AL
Posted by : Unknown
Rabu, 19 Juni 2013
Dalam waktu
dekat ini, TNI AL akan menerima pesawat udara CN-235 buatan PT.
Dirgantara Indonesia sebanyak tiga unit. TNI AL juga akan terus
meningkatkan kemampuan Penerbangan TNI AL tidak hanya personilnya,
tetapi juga peralatannya, serta akan menambah alutsista dari luar negeri
seperti helikopter antikapal selam, helikopter latih dan alat-alat
pengintaian yang nantinya akan digunakan untuk maritime patrol area.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Sataf Angkatan Laut dalam amanatnya yang dibacakan
Asisten Operasi Kasal (Asops) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan,
M.P.A., M.B.A., saat selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari
Ulang Tahun Penerbangan Angkatan Laut yang genap memasuki usia 57 tahun,
yang digelar dalam suatu upacara militer bertempat di hanggar Pangkalan
Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Senin (17/6). Tema yang
diangkat dalam peringatan Hari Penerbangan Angkatan Laut tahun 2013 ini
adalah: “Dengan Semangat Dharma Jalakaca Putra, Penerbangan Angkatan
Laut Siap Mengefektifkan Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan dalam rangka
Mendukung Kesiapsiagaan Operasi”.
Menurut Kasal
pembangunan kekuatan alutsista Penerbangan Angkatan Laut akan terus
digalakkan. Setelah menerima tiga buah helikopter N-Bell 412 EP yang
memperkuat Penerbangan Angakatan Laut, ke depan TNI Angkatan Laut akan
terus mengembangkan kekuatannya yang memiliki kemampuan stricking force.
Alutsista ke depan diarahkan pada kekuatan yang memiliki kemampuan
setidaknya sebanding dengan kemampuan yang dimiliki negara tetangga,
yang difokuskan pada pengadaan enam helikopter antikapal selam (AKS) dan
enam antikapal permukaan (AKPA) serta kekuatan pesud patroli maritim
(Patmar) sebanyak enam buah yang sedang dibangun oleh PT. Dirgantara
Indonesia.
Selama 57 tahun
masa pengabdiannya, Penerbangan Angkatan Laut telah memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap tugas pokok TNI Angkatan Laut di
berbagai penugasan, baik operasi militer perang (OMP) maupun operasi
militer selain perang (OMSP) di segenap penjuru tanah air maupun di luar
negeri. Penerbangan TNI Angkatan Laut telah banyak berkiprah,
memberikan pengabdian dan darma baktinya dalam berbagai tugas operasi,
sebagaimana saat ini, cukup memberikan citra positif bagi Penerbal
dengan keikutsertaannya dalam mendukung kegiatan satgas maritim TNI,
yaitu dengan menyertakan satu unit Heli BO-105 on board di KRI
Diponegoro-365, yang saat ini tengah melaksanakan satgas maritim TNI MTF
5 Konga 28 E/Unifil di Lebanon.
Dalam upacara
tersebut juga dilaksanakan penganugerahan Satya Lencana Kesetiaan 24
tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16, dan Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun
bagi prajurit Penerbangan Angkatan Laut yang dinilai layak serta
berprestasi. “Untuk itu, saya mengucapkan selamat dan penghargaan tinggi
bagi para sesepuh penerbang TNI Angkatan Laut, yang berhasil meletakkan
pilar-pilar kejayaan penerbangan TNI Angkatan Laut dan mengenang air
crew yang gugur di medan tugas,” kata Kasal.
CN-235 akan menggantikan pesawat N-22/N-24 Nomad dalam Skuadron 800 Patroli Maritim (photo : Scramble)
Dalam
kesempatan tersebut Kasal juga mengajak seluruh peserta upacara untuk
sejenak menelusuri kembali sejarah tentang perkembangan Penerbangan TNI
Angkatan Laut. Dari ide pembentukan organisasi Penerbangan Angkatan Laut
pada masa revolusi sampai dengan direalisasikannya para pemuda
indonesia untuk direkrut sebagai penerbang, navigator, teknisi dan
pengatur lalu lintas udara, hingga terbentuknya Biro Penerbangan
Angkatan Laut pada 17 juni 1956 yang kini diperingati sebagai lahirnya
hari Penerbangan Angkatan Laut.
Kehadiran
Penerbangan Angkatan Laut merupakan jawaban rasional terhadap
perkembangan strategi dan taktik operasi laut sejalan dengan kemajuan
teknologi militer. Unsur utama Penerbangan Angkatan Laut yaitu pesawat
udara, mempunyai keunggulan dalam aspek kecepatan, fleksibilitas, dan
daya gempur yang sangat mendukung tugas-tugas kekuatan utama Angkatan
Laut yaitu kapal perang. Berdasarkan berbagai keunggulan tersebut
Penerbangan Angkatan Laut mampu diproyeksikan untuk mengemban berbagai
penugasan seperti pengintaian, patroli laut, peperangan antikapal
permukaan, peperangan antikapal selam, serta bantuan tembakan udara,
penerjunan pasukan pendarat dalam operasi amfibi, dan lain sebagainya.
Di akhir
amanatnya, Kasal menekankan agar ke depan, jajaran penerbangan TNI
Angkatan Laut perlu terus meningkatkan kemampuan, agar mampu menghadapi
dan mengantisipasi derasnya arus dinamika perkembangan lingkungan
strategis. ”Tingkatkan kesiapan dan kemampuan pesawat udara serta
profesionalisme pengawak Penerbangan TNI Angkatan Laut, agar mampu
mengawal garis depan perairan yurisdiksi nasional Indonesia,” tegasnya.
Dalam upacara
peringatan juga ditampilkan demo pertahanan pangkalan yang melibatkan
dua buah pesawat tempur F 16 milik TNI Angkatan Udara, prajurit Korps
Marinir (Batalion Taifib dan Zeni), prajurit Komando Pasukan Katak
(Kopaska), prajurit TNI Angkatan Darat (Arhanudse-VIII), dan ditutup
dengan defile pasukan.
Sumber: TNI AL