Posted by : Unknown Minggu, 18 Maret 2012


 
Untuk menyiapkan unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) agar siap beroperasi,
tidak hanya dilakukan oleh para awak kapal, namun juga melibatkan berbaga
i pihak. Salah satunya adalah Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan)
Surabaya.  Fasharkan Surabaya memiliki peran penting dalam mendukung penyiapan
unsur KRI yang berada di jajaran Koarmatim agar siap melaksanakan operasi 
setiap saat.
Sebagai komponen tak terpisahkan, Fasharkan memiliki beberapa bengkel 
dalam memberikan dukungannya terhadap KRI. Bengkel tersebut adalah
bengkel Bangunan Kapal (Bengbakap), Bengkel Mesin (Bengsin), Bengkel
Senjata (Bengsen), Bengkel Elektronika (Benglek) dan Bengkel Listrik
(Benglis). Masing-masing bengkel memilki personel dengan kemampuan
khusus sesuai bidangnya. Untuk mendukung kerja para teknisi, bengkel yang
ada di Fasharkan dilengkapi sarana dan peralatan yang memadai.
Banyaknya KRI dijajaran Koarmatim yang harus siap setiap saat, membuat 
personel Fasharkan dituntut bekerja ekstra keras. Bahkan tidak jarang dari
mereka harus melaksanakan tugasnya sampai habis kerja. Hal itu 
beberapa kali pernah dilaksanakan ketika menyiapkan sebuah KRI yang
mendapat tugas khusus secara mendadak, seperti pencarian korban 
Search And Rescue (SAR) kapal tenggelam, bencana alam dan sebagainya.
Salah satu tugas yang dilakukan personel bengkel di Fasharkan adalah
pemasangan pesawat elektronika jenis Electronic Support Measure (ESM), 
diatas tiang gavel KRI Singa-651. Kapal perang tersebut sedang bersandar
di Dermaga Semenanjung PT. PAL Indonesia untuk melaksanakan perbaikan.
Pemasangan alat tersebut dilakukan oleh personel Benglek Fasharkan Surabaya 
bekerja sama dengan para awak KRI.
Letak posisi alat perusak frekuensi radar musuh ESM itu berada di ujung tiang 
paling tinggi. Untuk mencapai ujung tiang tersebut ahli elektro itu harus 
memanjatnya. Sedangkan peralatan tersebut bobotnya lumayan berat, sehingga 
para ahli elektronika itu menggunakan bantuan sebuah crane milik Fasharkan.
Rutinitas kerja personel Fasharkan telah terjadwal dengan baik sehingga target
yang dicapai dapat berhasil dengan maksimal. Sebelum berangkat menuju kapal
yang akan diperbaiki, mereka telah menyiapkan beberapa peralatan pendukung
kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu kerja dan helm. Dalam 
menunaikan tugasnya, para personel Fasharkan memilki prinsip dasar yaitu 
kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas. Tiga prinsip dasar tersebut
membuat pekerjaan yang  mereka  lakukan mendapat hasil yang maksimal. 
(Dispenarmatim)

sumber: TNI-AL

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -