- Back to Home »
-
-
Indonesia Bukan Faktor Utama Perdamaian Semenanjung Korea
Posted by : Unknown
Sabtu, 19 Mei 2012
PENGAMAT pertahanan dari Universitas Pertahanan Indonesia, Bantarto Bandoro, mengaku skeptis atas kedatangan Presiden Demokratik Rakyat Korea (Korut), Kim Yong Nam, ke Indonesia Selasa (15/5) lalu.
Menurutnya, Indonesia memang aktif dalam mendorong perdamaian di dunia, bahkan Indonesia sendiri menempati posisi 15 dari 177 negara yang telah aktif mengirim pasukan perdamaian.
Kendati demikian, katanya, perdamaian yang terjadi di semenanjung Korea, bukan berada di tangan Indonesia. "Saya kira Indonesia punya batasan. Karenanya, perdamaian di semenanjung Korea itu bukan berada di tangan Indonesia atau perdamaian tersebut karena faktor Indonesia maka perdamaian itu tercapai" Ungkapnya saat di hubungi, Kamis (17/5)
Diakui Bantarto, secara umum Indonesia memiliki peranan besar ikut membantu masalah-masalah Internasional dengan membantu mengirim kontingen-kontingen pasukan perdamaian ke wilayah-wilayah kongflik, dan itu menunjukan Indonesia aktif dalam percaturan internasional. "Namun, penyelesaian masalah itu bukan di tangan Indonesia, tapi di tangan negara-negara kunci yang punya pengaruh besar dalam konflik-konflik besar tersebut, "ujarnya.
Dalam konteks kunjungan presiden Korut ke Indonesia Selasa lalu, menurutnya, bisa dibilang bahwa Korut memiliki kepercayaan terhadap Indonesia. Indonesia, dalam penilaian Korut, dapat memberikan kontribusi dalam perdamaian di semenanjung Korea.
Selain itu, menurut Bantarto, kunjungan Kim Yong Nam ke Indonesia itu, jika dilihat dari kacamata politisi, bisa jadi untuk mencari dukungan dimana posisi Korut sekarang selain sedang mengalami krisis ekonomi, juga sedang dikucilkan dimata Internasional. "Jadi saya kira memang tersirat suatu pesan Korea sedang meminta dukungan, meskipun secara tidak langsung untuk mengatasi masalah-masalah dari Korea itu sendiri. Karena kalau tidak langsung, Korea juga kalau tidak salah tergabung dalam negara Nonblok, mungkin dalam semangat itu Korut meminta bantuan kepada Indonesia," tutupnya.