Archive for Oktober 2012

Prajurit TNI Juara Satu Menembak Pistol di Lebanon

JAKARTA - Prajurit TNI Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), meraih juara pertama di kompetisi menembak Intercontingen Shooting Championship, Lebanon. Urutan satu itu didapat dari kelas menembak menggunakan pistol laras pendek.

Berdasarkan siaran pers dari Pusat Penerangan Markas Besar TNI kepada Kompas.com, Kamis (25/10/2012), kompetisi itu diselenggarakan di lapangan tembak Sektor Ebel El Saqi, Lebanon Selatan, Selasa (23/10/2012), waktu setempat.

Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL, Lettu Inf Suwandi mengatakan, prajurit TNI menempati urutan pertama setelah mendapatkan nilai mutlak kumulatif Tim 435. Sementara urutan kedua diraih Indbatt (India Battalion) dengan nilai 415, sedangkan urutan ketiga, yaitu LAF (Lebanise Armed Force) Brigade 8 dengan total nilai 346.

Lomba menembak tingkat Sektor Timur UNIFIL kali ini diikuti oleh 8 tim petembak yaitu Spain Batt (Spanyol), Indobatt (Indonesia), Indbatt (India), Nepalbatt (Nepal), Malcoy (Malaysia), Sector East Military Police Unit (Indonesia), Brigade-8 LAF (Lebanon) dan Brigade-9 LAF.

"Kompetisi ini mempertandingkan dua kelas, yaitu senjata laras panjang (Rifle) dan senjata pistol. Untuk kelas laras panjang, TNI menempati urutan kedua setelah India dengan nilai 267," ujarnya.

Meski demikian, dari nilai kalkulasi akhir pada dua kelas kejuaraan Intercontingen Shooting Champoionship Sektor Timur UNIFIL, juara umum dimenangkan oleh India Battalion dengan nilai 711 dan peringkat kedua adalah prajurit TNI dengan nilai 702. Sedangkan, urutan ketiga diraih Brigade-9 LAF dengan nilai 540.

Tim penembak TNI yang tampil pada turnamen ini adalah Kapten PSK Puthut Herwanto, Praka Marlin dan Serda Hari Santoso yang turun dikelas Pistol. Sementara yang turun dikelas laras panjang, yaitu Serka Agus, Serda Anton dan Pratu Sapriyadi.

Piala untuk pemenang diserahkan oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Manuel Romero Carril. Piala untuk Indobatt diterima Kapten PSK Phutut. Turut hadir, Wadansatgas Indobatt Letkol Mar FJH. Pardosi.


sumber: Kompas
Jumat, 26 Oktober 2012
Posted by Unknown

Kepiawaian Menembak TNI Konga Sungguh Luar Biasa


Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesioan Batallion) meraih juara satu di kelas pistol pada pertandingan menembak Intercontingen Shooting Championship yang diselenggarakan oleh Sektor Timur UNIFIL, bertempat di lapangan tembak Sektor Ebel El Saqi, Lebanon Selatan, Selasa (23/10/2012). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunews.com, Kamis (25/10/2012).

Indobatt menempati urutan pertama setelah mendapatkan nilai mutlak kumulatif Tim 435, urutan kedua Indbatt (India Battalion) dengan nilai 415, sedangkan LAF (Lebanese Armed Force) Brigade 8 menempati urutan ke tiga dengan total nilai 346.

Lomba menembak tingkat Sektor Timur UNIFIL kali ini diikuti oleh 8 tim petembak, antara lain dari Spain Batt (Spanyol), Indobatt (Indonesia), Indbatt (India), Nepalbatt (Nepal), Malcoy (Malaysia), Sector East Military Police Unit (Indonesia), Brigade-8 LAF (Lebanon) dan Brigade-9 LAF, dengan mempertandingkan dua kelas yaitu senjata laras panjang (Rifle) dan senjata pistol, sementara untuk kelas laras panjang petembak Indobatt menempati urutan kedua setelah India dengan nilai kumulatif tim 267 sedangkan menempati urutan ke tiga dari Sector East Military Police unit dengan nilai total 207.


Dari nilai kalkulasi akhir pada dua kelas kejuaraan menembak Intercontingen Shooting Champoionship Sektor Timur UNIFIL kali ini, keluar sebagai juara umum India Batallion dengan nilai 711 disusul peringkat kedua petembak Indobatt Konga XXIII-F/UNIFIL dengan nilai 702, sedangkan menempati urutan ketiga diraih oleh Brigade-9 LAF dengan nilai 540.


Tim petembak Indobatt yang tampil pada turnamen menembak tingkat Sektor Timur UNIFIL yaitu, Kapten PSK Puthut Herwanto, Praka Marlin dan Serda Hari Santoso yang turun dikelas Pistol, sedangkan turun dikelas laras panjang yaitu Serka Agus, Serda Anton dan Pratu Sapriyadi.

Penyerahan piala kepada para pemenang diserahkan langsung oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Manuel Romero Carril, dan dari Indobatt piala diterima oleh Kapten PSK Phutut, turut hadir pada kesempatan turnamen Intercontingen Shooting Champoionship UNIFIL, Wadansatgas Indobatt Letkol Mar FJH. Pardosi.

sumber: TribunNews
Kamis, 25 Oktober 2012
Posted by Unknown

Dewa Ruci Hendak Pensiun, TNI AL Siapkan Pengganti

JAKARTA -Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menyiapkan pengganti kapal perang Dewaruci yang akan pensiun pada 2013. "Untuk pengganti KRI Dewaruci ini masih dalam tahap negosiasi. Sekarang masih dalam proses di Kementerian Pertahanan," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio di Jakarta, Rabu (24/10).

Menurut dia, ada lima perusahaan dari tiga negara yang siap memproduksi kapal pengganti KRI Dewaruci. Lima perusahaan itu, dua perusahaan dari Spanyol, dua perusahaan dari Belanda dan satu perusahaan dari Polandia.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, menyebutkan, saat ini TNI AL telah menyerahkan rekomendasi tiga perusahaan yang akan memproduksi kapal Dewaruci tersebut.

"Saat ini prosesnya sudah mengerucut menjadi tiga perusahaan. Kami sudah menyerahkan kepada Kemhan sebagai domain yang memutuskan pembuat kapal Dewaruci," katanya.

Menurut dia, kapal latih pengganti ini harus memiliki standar yang sama dengan kapal Dewaruci yang selama ini dikenal tangguh dan telah mengikuti berbagai "event" internasional.

"Paling tidak, memiliki standar yang sama bahkan lebih, baik dari segi fisik, lebar, daya tampung, maupun manuver karena ini merupakan kapal latih," ujar Untung.

Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, Kemhan akan mengkaji terlebih dulu melalui Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) di bawah Kabaranahan setelah menerima rekomendasi perusahaan pembuat kapal, yakni TNI AL.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Kolonel Kav Bambang Hartawan menyebutkan saat ini Kemhan baru menerima proses penawaran dan akan mengkajinya terlebih dahulu.


Posted by Unknown

PT Pindad Produksi Tank Tempur

Bandung - PT Pindad memulai tahapan untuk membuat tank medium dengan bobot sekitar 20 ton. Ditargetkan pada 2014 prototype tank tempur ini sudah jadi. Menurut Kepala Sekretariat Perusahaan, Iwan Kusdiana, pembuatan tank tempur menjadi salah satu target pengembangan produksi ke depan. Ini merupakan produk baru bagi Pindad.

Iwan menuturkan, pengembangan dilakukan tanpa ada proses kerja sama mau pun alih teknologi (ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri. “Kita tidak kerja sama dengan luar. Kita kembangkan sendiri,” kata Iwan saat menerima rombonganpress tour Kemenko Polhukam di Bandung.

Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, sejauh ini juga belum jelas mengenai alih teknologinya. Bahkan, dalam pengembangan tank, Pindad juga tidak akan meniru tank ini.

Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady menambahkan, tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI. “Kita tidak meniru dari mana, dari mana. Kita desain sesuaikan requirementkavaleri TNI,” jelas dia.

Sejauh ini tahapan yang dilalui telah sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain, dilibatkan kavaleri. Tapi tidak sampai mereka masuk lebih jauh ke dalam. “Target kita pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kita mulai produksi,” tegasnya.

Dia menambahkan, sejauh ini proses ToT kendaraan khusus hanya menyangkut panser cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu, 11 di antaranya dirakit oleh PT Pindad.

Ada pun terkait Marder, Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk ToT. “Itu kan satu paket dengan Leopard. Kita belum tahu perjanjiannya seperti apa,” tuturnya.

Prestasi Produksi

Asisten Deputi I Kemenko Polhukam Fathan Harun menyebut, keberadaan industri persenjataan tanah air sangat penting untuk mendukung penguatan kemampuan pertahanan dan keamanan. Sejauh ini, PT Pindad juga telah menunjukkan prestasi dengan memeroduksi produk-produk alat pertahanan dan keamanan yang berkualitas.

Saat ini PT Pindad tengah menyelesaikan sekitar 61 Panser 6X6 Anoa pesanan TNI Angkatan Darat. Jika ditotal, telah ada sekitar 200 Panser yang diproduksi industri strategis BUMN itu. Ditambahkan Kepala Sekretariat Perusahaan Iwan Kusdiana, sejauh ini ada beberapa varian Panser yang diproduksi. Di antaranya, angkut personel, ambulans, recovery, komando, dan angkut logistik.

Beberapa negara telah memesan panser dari PT Pindad, di antaranya Malaysia. “Mesin kita beli sesuai pesanan, bisa Renault bisa Mercedes,” katanya.

Dia berharap ke depan mesin panser tidak didatangkan dari luar negeri. “Kita pernah kerja sama dengan Texmaco, tapi berhubung Texmaco kolaps, kita beli dari luar negeri. Ke depan kalau ada industri di Tanah Air yang bisa menyediakan mesin sekelas yang kita gunakan, pasti kita gunakan dari dalam negeri,” sebut dia.

Ada pun pelat yang digunakan, sudah berasal dari dalam negeri, yakni dari Krakatau Steel. PT Pindad membanderol harga per unit Panser Anoa dalam kisaran Rp 8 miliar, tergantung spesifikasi yang dipesan.

sumber: TubasMedia
Sabtu, 20 Oktober 2012
Posted by Unknown

Latihan Gabungan TNI Libatkan 11.693 Personel

SURABAYA - Sebanyak 11.693 personel dari tiga angkatan, yakni Angkatan Laut, Darat dan Udara terlibat dalam kegiatan Latihan Gabungan TNI yang berlangsung 20 Oktober hingga 30 November 2012 di Surabaya dan Sangatta, Kalimantan Timur.

Latgab TNI 2012 dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam upacara militer di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Sabtu.

Hadir dalam pembukaan tersebut tiga kepala staf angkatan, masing-masing KSAL Laksamana TNI Soeparno, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, serta para Pangkotama dan petinggi TNI.

Komandan Satgas Penerangan Latgab TNI Letkol Laut (KH) Edys Riyanto menjelaskan, program latihan dimulai dengan gladi posko di Komando Latihan Armada Timur pada 20-25 Oktober 2012 dan diikuti 931 personel, terdiri dari 240 personel penyelenggara dan 691 personel pelaku.

Setelah latihan posko, dilanjutkan latihan lapangan di Perairan Laut Sulawesi dan pendaratan amfibi di Pantai Sangatta, Kaltim, pada 25 Oktober hingga 30 November 2012.

Selain 11.693 personel, pada latihan perang berskala besar ini juga dikerahkan berbagai peralatan tempur, antara lain enam unit Tank Scorpio, dua Stormer APC, 35 kapal perang, empat pesawat tempur SU-27/30 dan enam pesawat Hawk SPO, serta delapan pesawat angkut.

"Tujuan latihan gabungan ini untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan, dalam menghadapi kemungkinan kontinjensi yang muncul," papar Edys Riyanto.

sumber: SuaraKarya
Posted by Unknown

Panglima TNI Buka Latihan Gabungan TNI

SURABAYA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membuka latihan gabungan TNI tahun 2012 di dermaga Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2012). Latihan yang melibatkan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU ini diikuti sekitar 12.000 personel.

"Latihan ini punya dimensi taktis dan strategis serta dimensi politis," kata Agus.

Dimensi taktis dan strategis mengarah peningkatan kemampuan perorangan dan mengikuti perkembangan operasi militer modern. Sementara dari segi dimensi politis, latihan ini bentuk kontinuitas menjaga kedaulatan rakyat dan mengamankan aset nasional.

Latihan gabungan ini terdiri latihan posko di Komando Latihan Armatim pada 20-25 Oktober 2012 dan diikuti 931 personel. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan lapangan di perairan laut Sulawesi dan pendaratan amphibi di Pantai Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur pada 26 Oktober hingga 30 November 2012 yang melibatkan 11.693 personel.

Personel TNI mengikuti upacara pembukaan latihan gabungan TNI di dermaga Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2012).

sumber: Kompas
Posted by Unknown

Superhawk TNI AU Pekanbaru Sisa 16 unit

PEKANBARU - Pesawat tempur Superhawk TNI AU yang menjadikan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, sebagai apron tinggal 16 unit, setelah satu pesawat sejenis mengalami kecelakaan saat melakukan latihan penerbangan.

"Atas insiden ini, pesawat sejenis (Superhawk) di Lanud Pekanbaru tinggal 16 unit. Kondisinya baik," kata Panglima Koordinator Operasi (Pangko Ops) I Marsekal Muda Bagus Puruhito yang meninjau langsung proses evakuasi pesawat Superhawk, Rabu sore.

Selain tinggal 16 unit di Lanud Pekanbaru, demikian Bagus, pesawat sejenis juga ada 16 unit lagi yang ditempatkan di lokasi lainnya.

"Jadi secara keseluruhan, ada sekitar 32 unit pesawat Superhawk," katanya.

Bagus mengakui sangat menyesalkan insiden jatuhnya satu unit pesawat Superhawk 200 di Pekanbaru. Pesawat naas tersebut dikendalikan oleh pilot bernama Letda Reza Prasetyo yang berhasil selamat dari insiden maut.

Insiden jatuhnya pesawat buatan Inggris itu terjadi di sekitaran pemukiman warga RT 03, RW 03, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10) sekitar pukul 09.47 WIB.

Sebagian besar puing bangkai pesawat Superhawk 200 itu juga telah dievakuasi oleh tim dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja (Dislambangja).

Kamis, 18 Oktober 2012
Posted by Unknown

KRI Sultan Hasanuddin 'Mengamuk' di Laut Mediterania

KRI Sultan Hasanuddin-366 “mengamuk”, bertubi-tubi tembakan dikeluarkan dari moncong meriam kaliber 76 mm dan 20 mm. Sesaat kemudian nampak di kejauhan sasaran permukaan laut hancur dan perlahan-lahan tenggelam. Sejenak kemudian terdengar dentuman-dentuman keras suara tembakan yang berasal dari meriam kapal perang lainnya. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com, Minggu (14/10/2012).

Air laut pun nampak semburat keatas menandai bahwa amonisi yang dipakai untuk menghancurkan sasaran itu adalah peluru tajam. Akhirnya delapan sasaran permukaan laut berwarna orange dapat dihancurkan. Demikian sekilas gambaran mengenai MTF Live Firing Gunnery Exercise yang dilaksanakan oleh enam unsur Maritime Task Force United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di area Barbara 2 Laut Mediterania, Jumat (12/10/2012).

Latihan Gabungan MTF-448 UNIFIL menggunakan sandi “Blue Hurricane” sebutan angin topan yang biasa terjadi di daerah tropis, dengan sasaran target permukaan laut dan target udara (Surface and Anti Air Gunfire Exercise). Unsur-unsur MTF yang terlibat terdiri dari tiga kapal Fregate dan tiga kapal patroli yaitu KRI Sultan Hasanuddin-366 (Indonesia), FGS Magdeburg F-261 (Jerman), BRS Liberal F-43 (Brasil), FGS Gepard P-6121(Jerman), BNS Madhumati P911 (Bangladesh) dan HS Kristallidis P-69 (Yunani). Sedangkan dari LAF Navy diikutsertakan beberapa perwira observer dan kadet yangonboard di KRI Sultan Hasanuddin-366, BRS Liberal F-43 dan FGS Magdeburg F-261.

Latihan manuvra laut ini juga disaksikan oleh para petinggi LAF (Lebanon Armed Force)dan pejabat UNIFIL yang onboard di BRS Liberal F-43. Latihan ini bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan inter operability antar unsur-unsur MTF-448 sekaligus menunjukkan kepada Staf UNIFIL dan LAF tingkat profesionalitas dan kesiapan unsur-unsur laut dalam mendukung United Nations Security Council Resolution (UNSCR) 1701.

Mengawali latihan terlebih dahulu dilaksanakan Identification and Surveilence Recognition(ISR) yang dilakukan oleh Helikopter BO 105 NV 414 yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366 untuk melaksanakan pengamatan dan meyakinkan area latihan benar-benar aman dari lalu lintas laut. Surface Gunfire Exercise dilaksanakan pada siang hari dengan sasaran target permukaan berupa delapan Killer Tomatoes. Peletakkan target Killer Tomatoes dilakukan oleh KRI Sultan Hasanuddin-366, FGS Magdeburg F-261 dan FGS Gepard P-6121 di area penembakkan Barbara (Laut Mediterranean).



Latihan Surface Gunfire ini dibagi dalam lima sesi, pada sesi pertama sampai dengan sesi keempat penembakkan dilaksanakan oleh tiap-tiap unsur yang membentuk formasi garis lurus dengan jarak antar unsur 1000 yards. Sedangkan jarak tembak dari formasi bervariasi dari 1500 – 10.000 yards dengan menggunakan meriam 76 mm dan 20 mm secara bergantian.

Pada sesi kelima KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan manuvra taktis dengan kecepatan 25 knot sambil memuntahkan tembakkan dari meriam 76 mm kearah sasaran sejauh 9000 yards/4,5 nautical mile. Dua dari enam target Killer Tomatoes berhasil dihancurkan oleh meriam 76 mm. Setelah mendekati sasaran pada jarak 3000 yards, meriam 20 mm beraksi dengan memuntahkan amonisinya ke target. Satu target Killer Tomatoes berukuran 3 x 3 meter itupun dapat dihancurkan dengan mudah. Tidak semua target dihancurkan oleh KRI Sultan Hasanuddin-366 karena tiga target lainnya untuk latihan penembakan unsur yang lain.

Sedangkan Anti Air Gunfire Exercise dilaksanakan pada malam hari dengan menggunakan meriam 20 mm. Sasaran berupa flare ditembakkan dari BRS Liberal F-43, setelah flare menyala di udara, setiap unsur dapat menembak sasaran tersebut secara bergantian. Latihan penembakan pada malam hari tersebut berakhir pada pukul 21.00local time dengan berjalan lancar dan aman.

Dalam latihan ini, KRI Sultan Hasanuddin-366 mendapat apresiasi yang tinggi dari para pejabat UNIFIL dan Lebanon Armed Force maupun dari sesama unsur MTF karena tingkat profesionalisme para prajuritnya sehingga dapat melaksanakan latihan manuvra taktis dan penembakkan secara tepat dan aman. Dengan adanya kegiatan latihan ini KRI Sultan Hasanuddin-366/TNI AL juga memberikan kesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki Angkatan Laut yang profesional dan terlatih dengan baik dan sangat layak untuk mengemban misi-misi internasional dibawah bendera PBB.

Latihan ini diawali dengan Pre Sail Gunnery Exercixe Briefing yang dilaksanakan sehari sebelumnya di BRS Liberal F-43 yang dihadiri oleh MTF Commander Rear AdmiralWagnen Lopes de Moraes ZAMITH, Chief of Staff MTF Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono, para Deputy MTF dan para Komandan Unsur-unsur MTF yang terlibat latihan serta dari LAF Navy. Dalam sambutannya, MTF Commander menekankan bahwa semua unsur harus mengutamakan keamanan latihan pada setiap sesi latihan. Selain itu setiap sesi latihan menjadi tanggung jawab penuh Komandan kapal dengan tetap mengacu pada standar prosedur dan peraturan yang berlaku di negaranya masing-masing.

sumber: TribunNews
Rabu, 17 Oktober 2012
Posted by Unknown

Pindad Produksi Tank Tempur Medium

BANDUNG - PT Pindad memulai tahapan untuk membuat tank medium dengan bobot sekitar 20 ton. Ditargetkan pada 2014,prototipe tank tempur ini sudah jadi.Kepala Sekretariat Perusahaan Iwan Kusdiana mengatakan, pembuatan tank tempur menjadi salah satu target pengembangan produksi ke depan.Ini merupakan produk baru bagi Pindad.


Menurut dia, pengembangan dilakukan tanpa ada proses kerja sama dan alih teknologi (ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri. ”Kita tidak kerja sama dengan luar. Kita kembangkan sendiri,” katanya di Bandung kemarin. Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, sejauh ini juga belum jelas mengenai alih teknologinya. Bahkan dalam pengembangan tank,Pindad juga tidak akan meniru tank ini.

Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady menambahkan,tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI.”Kita tidak meniru dari mana, dari mana. Kita desain sesuaikan requirementkavaleriTNI,” jelas dia. Sejauh ini,tahapan yang dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain dilibatkan kavaleri, tapi tidak sampai mereka masuk lebih jauh ke dalam.

”Target kita pada 2014 sudah jadi prototipe. Setelah prototipe jadi, kita mulai produksi, ”tegasnya. Dia menambahkan, sejauh ini proses ToT kendaraan khusus hanya menyangkut panser cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu,11 di antaranya dirakit PT Pindad. Adapun terkait Marder,Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk ToT.

”Itu kan satu paket dengan Leopard. Kita belum tahu perjanjiannya seperti apa,”tuturnya. Asisten Deputi I Kemenko Polhukam Fathan Harun menyebutkan, keberadaan industri persenjataan Tanah Air sangat penting untuk mendukung penguatan kemampuan pertahanan dan keamanan. Sejauh ini, PT Pindad juga telah menunjukkan prestasi dengan memproduksi produkproduk alat pertahanan dan keamanan yang berkualitas.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyambut baik program pembuatan tank medium tersebut. Hal itu bisa memberikan keuntungan bagi badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan karena bisa memproduksi dan menjualnya. Apalagi dengan memproduksi tank medium,kebutuhan alutsista TNI ke depan tidak lagi bergantung pada asing.

Panser Anoa 

Saat ini PT Pindad tengah menyelesaikan sekitar 61 panser 6X6 Anoa pesanan TNI Angkatan Darat. Jika ditotal, telah ada sekitar 200 panser yang diproduksi industri strategis BUMN itu. Ditambahkan Kepala Sekretariat Perusahaan Iwan Kusdiana, sejauh ini ada beberapa varian panser yang diproduksi, di antaranya angkut personel, ambulans, recovery, komando, dan angkut logistik. Beberapa negara telah memesan panser dari PT Pindad,di antaranya Malaysia.

”Mesinkita beli sesuai pesanan, bisa Renault bisa Mercedes,”katanya. Dia berharap ke depan mesin panser tidak didatangkan dari luar negeri. ”Kita pernah kerja sama dengan Texmaco. Tapi berhubung Texmaco kolaps, kita beli dari luar negeri. Ke depan kalau ada industri di Tanah Air yang bisa menyediakan mesin sekelas yang kita gunakan, pasti kita gunakan dari dalam negeri,”sebut dia.

Posted by Unknown

TNI AD akan Beli Anjing Seharga 5,7 JutaTNI AD akan Beli Anjing Seharga 5,7 Juta

JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) berencana membeli sebanyak 17 ekor anjing untuk menunjang kinerja mereka. Sedianya anjing yang akan dibeli TNI AD bakal digunakan untuk melengkapi kerja satuan khusus TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Meskipun demikian, TNI AD tak mau keinginan mereka mengganggu pos anggaran yang mereka miliki. "Kalau misal ada anggaran kami menyesuaikan," kata Kepala Staf Angkatan Darat, Pramono Edhie Baskoro, Rabu (17/10), di kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta.

Pramono mengungkapkan, anggaran yang disediakan untuk satu ekor anjing sebesar 600 dolar AS (sekitar Rp 5,7 juta), Artinya jika TNI AD berencana membeli 17 ekor anjing maka anggaran yang dibutuhkan adalah 10.200 dolar AS (sekitar Rp 98 juta).

Menurut Pramono harga, 600 dolar AS per ekor anjing tersebut tidak termasuk ongkos perawatan. Urusan perawatan, kata dia, akan diserahkan pada Kopassus. "Lebih baik kita berikan pada Kopassus yang memelihara dan Paspampres yang melaksanakan," ujarnya.

Saat ini satuan anjing yang dimiliki Kopassus berfungsi sebagai pelacak jejak sekaligus penyerang bila terjadi kejahatan.

Selain berencana membeli anjing pelacak, TNI AD juga berniat membeli sejumlah Helikopter Apache. Namun lantaran harganya mahal, TNI AD akan mengutamakan peruntukan anggaran pada keperluan yang lebih penting dan mendesak.

Posted by Unknown

KRI Hasanudin Ikuti Latihan Perang Antar Negara

SURABAYA - KRI Sultan Hasanuddin-366 mengikuti latihan gabungan antar negara dalam MTF - 448 Unifil yang dilaksanakan oleh enam unsur Maritime Task Force United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di area Barbara 2 Laut Mediterranean.

Dalam rilis yang diterima, Latihan Gabungan MTF-448 UNIFIL menggunakan sandi “Blue Hurricane” sebutan angin topan yang biasa terjadi di daerah tropis, dengan sasaran target permukaan laut dan target udara (Surface and Anti Air Gunfire Exercise).

Unsur-unsur MTF yang terlibat terdiri dari tiga kapal Fregate dan tiga kapal patroli yaitu KRI Sultan Hasanuddin-366 (Indonesia), FGS Magdeburg F-261 (Jerman), BRS Liberal F-43 (Brasil), FGS Gepard P-6121(Jerman), BNS Madhumati P911 (Bangladesh) dan HS Kristallidis P-69 (Yunani).

Sedangkan dari LAF Navy diikutsertakan beberapa perwira observer dan kadet yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366, BRS Liberal F-43 dan FGS Magdeburg F-261.
Latihan manuvra laut ini juga disaksikan oleh para petinggi LAF
(Lebanon Armed Force) dan pejabat UNIFIL yang onboard di BRS Liberal F-43.

"Latihan ini bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan
inter operability antar unsur-unsur MTF-448 sekaligus menunjukkan kepada Staf UNIFIL dan LAF tingkat profesionalitas dan kesiapan unsur-unsur laut dalam mendukung United Nations Security Council Resolution (UNSCR) 1701," papar Kadispen Armatim Letkol Laut (KH) Yayan Sugiana, Senin (15/10/2012).

Mengawali latihan terlebih dahulu dilaksanakan Identification and Surveilence Recognition (ISR) yang dilakukan oleh Helikopter BO 105 NV 414 yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366 untuk melaksanakan pengamatan dan meyakinkan area latihan benar-benar aman dari lalu lintas laut.

Surface Gunfire Exercise dilaksanakan pada siang hari dengan sasaran target permukaan berupa delapan Killer Tomatoes. Peletakkan target Killer Tomatoes dilakukan oleh KRI Sultan Hasanuddin-366, FGS Magdeburg F-261 dan FGS Gepard
P-6121 di area penembakkan Barbara (Laut Mediterranean).
Dalam latihan ini, KRI Sultan Hasanuddin-366 mendapat apresiasi yang tinggi dari para pejabat UNIFIL dan Lebanon Armed Force maupun dari sesama unsur MTF.
KRI Sultan Hasanuddin-366/TNI AL memberikan kesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki Angkatan Laut yang profesional dan terlatih dengan baik dan sangat layak untuk mengemban misi-misi internasional dibawah bendera PBB.

sumber: TribunNews
Senin, 15 Oktober 2012
Posted by Unknown

Pengganti KRI Dewaruci Lebih Canggih

JAKARTA - TNI Angkatan Laut berencana mengganti kapal latih KRI Dewaruci dengan kapal sejenis yang lebih canggih. Maklum usia dari kapal tersebut terbilang lansia alias sudah tua. KRI Dewaruci sendiri sudah di operasikan lebih dari setengah abad atau persisnya selama 59 tahun.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan pembahasan mengenai penggati kapal Dewaruci sudah dilakukan pihaknya jauh-jauh hari. "Pembahasannya sudah jauh-jauh hari, untuk mencari kapal yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, lebih besar, dan lebih canggih," kata Untung, di sela-sela acara penyambutan KRI Dewaruci, Kamis (11/10/2012).

Untuk mendapatkan generasi penerus kapal, terdapat lima perusahaan pembuat kapal layar tiang tinggi dari tiga negara yang akan dilakukan tender. Perusahaan yang akan terlibat tender yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sementara Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar tiang tinggi.

Menurut Untung, sepesifikasi kapal pengganti yang baru nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet. Sementara untuk awak kapal termasuk pelatih berkisaran 60 sampai dengan 80 orang. Kapal baru nanti rencananya akan mampu menampung total hingga 180 sampai dengan 200 orang. Tipe kapal yang akan dipilih yakni dengan tipe Barque.

Mengenai harga, pihak Mabes TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih dibahas sebelum putuskan kapal mana yang paling cocok, serta perusahaan dan negara mana yang dipilih.

Untung tidak menyebut besaran pasti harga kapal yang baru nanti. "Kalau soal harga itu pastinya cukup besar," ujarnya.

Sementara mengenai KRI Dewaruci sendiri, Untung mengatakan TNI AL tetap akan menggunakannya. Karena sampai saat ini, kapal masih dalam kondisi laik untuk berlayar. Meski tetap digunakan, pihaknya selalu memperhatikan mengenai keselamatan, mengingat usai KRI Dewaruci yang sudah memasuki 59 tahun. "Setelah kapal latih yang baru datang, KRI Dewaruci tetap dipakai di wilayah Indonesia saja. Bisa dibilang ini perjalanan internasional yang terakhir. Untuk kapal baru, paling lambat (tiba) 2014 nanti," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Laut hari ini menyambut kedatangan KRI Dewaruci di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara. KRI Dewaruci mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka memperingati 200th Anniversary of the War.

sumber: Kompas
Posted by Unknown

KRI Klewang Anyar Berbahan Baja

JAKARTA - Insiden terbakarnya KRI Klewang membuat TNI Angkatan Laut berpikir ulang memesan kapal dari bahan komposit karbon. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Soeparno mengatakan bahwa KRI Klewang yang baru bakal dibuat dari bahan yang lebih kuat.

"Jelas bahannya harus lebih kuat. Jangan komposit kayak KRI Klewang yang kemarin. Bisa terbakar lagi gara-gara korsleting listrik," kata Soeparno, Kamis (11/10).

Soeparno menambahkan , pembuatan KRI Klewang bakal ditanggung asuransi dan ganti rugi atas kebakaran kapal yang diklaim antiradar tersebut.

Jika diganti berbahan baja solid apakah akan membuat kemampuan antiradar kapal hilang? Soeparno menjamin bahwa antiradar bakal menjadi fitur yang harus dipertahankan kendati bahan pembuat kapal sudah berganti. Sebab, teknologi antiradar masih bisa digunakan kendati bahan kapal dari baja.

Seperti diketahui, KRI Klewang milik TNI AL yang baru diluncurkan pada 31 Agustus 2012 lalu dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, ludes terbakar pada Jumat 28 September lalu. Tidak ada barang yang tersisa dari kapal tersebut. Kapal tersebut terbakar setelah ada korsleting listrik yang menimbulkan api.

Api dengan cepat dan lahap memakan semua bodi kapal hingga tak bersisa. Untungnya, kapal tersebut sudah diasuransikan. PT Lundin juga mengaku siap bertanggungjawab terhadap kapal tersebut.

"KRI Klewang sudah kobong (terbakar, Red.). Sudah habis nggak perlu dibicarakan lagi. Yang penting nanti Klewang yang baru lebih kuat," kata Soeparno.




sumber: JPNN
Posted by Unknown

Indonesia Segera Bangun Skuadron Pesawat Intai Tanpa Awak

INDONESIA memutuskan membangun satu skuadron pesawat terbang tanpa awak atau pesawat udara nir awak (PTTA/PUNA) yang sepenuhnya akan diproduksi di Indonesia dan dikerjakan oleh orang Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menyaksikan uji coba pesawat Wulung, pesawat tanpa awak yang dirancang untuk memantau/mengintai perbatasan dan bencana, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (11/10).

Presiden Susilo Bambang Yudhyono dan Ibu Negara yang baru mendarat dari kunjungan kerja di Yogyakarta pun turut menyaksikan lima jenis prototype PTTA/PUNA yang dipamerkan di sana. Keputusan memproduksi satu skuadron PTTA/PUNA inipun sudah disetujui oleh Presiden. "Bapak Presiden sudah mendukung tadi, sudah diputuskan pagi ini, satu skuadron pesawat udara nir awak akan berjalan di perbatasan," kata Purnomo.

Ada lima jenis PTTA/ PUNA yang dipamerkan, yakni Puna Alap-alap, Puna Gagak, Wulung PA5-100, Puna Pelatuk, dan Sriti.

Dengan bentangan sayap 6,36 meter, panjang 4,32 meter, tinggi 1,32 meter serta berat 120 kg pesawat PUNA dinilai efektif untuk misi pemotretan udara pada area yang sangat luas serta pengukuran karakteristik atmosfer. Pesawat tersebut merupakan hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan, dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pesawat terbang tanpa awak ini juga akan dipergunakan untuk kepentingan militer dalam pengamatan wilayah (surveillance). Fungsinya juga dapat menggantikan pesawat tempur tanpa awak Unmanned Combat Air Vehicle (UNCAV), serta dapat pula digunakan untuk kepentingan sipil seperti penanganan kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan.

Jika PTTA/PUNA produksi dalam negeri ini berhasil, maka akan membawa keuntungan diantaranya memiliki nilai ekonomis tinggi, mengurangi ketergantungan pada negara-negara produsen yang selama ini menjadi pemasok alat utama sistem senjata TNI, bersifat fleksibel dalam pengembangan, meningkatkan peran industri dalam negeri, serta dalam keadaan darurat dapat dioperasionalkan secara mandiri. "Tidak usah ada demo-demo (pesawat) lagi, jalan sekarang, langsung ke engineering manufacturing," kata Purnomo.

sumber: Jurnas
Jumat, 12 Oktober 2012
Posted by Unknown

TNI Perketat Pengamanan Perbatasan Kalbar

Palangkaraya - TNI memperketat dan meningkatkan pengamanan di perbatasan Kalimantan Barat. Ini dilakukan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI (NKRI).

"Saat ini ditempatkan Batalyon 305 Kostrad dan penambahan enam pos di perbatasan Kalbar. Nantinya ada pergantian dari Batalyon 305 Kostrad kepada Batalyon 123 Sumatra," kata Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Ridwan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (11/10).

Patroli gabungan bersama kepolisian juga dilakukan sebagai upaya mencegah hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas NKRI. Terkait pemilihan kepala daerah di Kalteng yang dimulai November 2012, Pangdam menyatakan akan mempersiapkan personel untuk membantu pengamanan.

"Sudah dilakukan koordinasi, baik Polda Kalteng maupun Kalbar sehingga kalau ada gangguan kecil bisa cepat ditangani," tuturnya.

Persiapan juga dilakukan jelang kedatangan Presiden dan Wakil Presiden di Hari Pangan Sedunia ke-32 di Palangkaraya, 18 Oktober mendatang.

"Sebanyak 830 orang untuk mengamankan kedatangan presiden nanti, mulai seluruh personil di Korem ditambah dari polisi dan TNI siap untuk mengamankan," ujar Ridwan.

Posted by Unknown

Belanja Alutsista TNI

TNI yang kuat dan dapat diandalkan dalam menjaga kedaulatan wilayah dan harga diri Negara Kesatuan Republik Indonesia *adalah keharusan. Untuk itu, sosok TNI tak cukup sekadar ditandai oleh jumlah personel yang banyak plus terlatih, namun juga harus didukung oleh alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang lengkap dan modern.

Karena itu, isyarat yang dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam upacara peringatan HUT ke-67 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin, sungguh melegakan. Presiden menyiratkan tekad pemerintah terus meningkatkan belanja alutsista TNI.

Isyarat Presiden itu melegakan karena belanja alutsista TNI memang sungguh penting. Ini bukan sekadar untuk penyesuaian terhadap dinamika pertahanan di kawasan, melainkan terutama karena alutsista TNI secara umum sudah uzur alias kedaluwarsa. Dibanding mesin pertahanan milik negara-negara di sekitar, alutsista TNI sekarang ini jauh tertinggal: dalam segi kelengkapan maupun kecanggihannya. Boleh dibilang, alutsista TNI sudah lebih merupakan pajangan atau sekadar aksesori pertahanan negara.

Kenyataan seperti itu sungguh merisaukan. Wibawa TNI di forum internasional bisa terganggu. Negara-negara lain, seperti sudah tecermin dalam sejumlah kasus yang diperagakan militer negera jiran, terkesan memandang remeh pertahanan dan ketahanan kita. Di mata mereka, TNI seolah tak cukup layak dipandang sebagai kekuatan militer yang harus diperhitungkan.

Secara moral, kenyataan itu juga bisa menggerogoti kebanggaan dan rasa percaya diri korps TNI. Paling tidak, perasaan minder bisa menjangkiti prajurit TNI di tengah percaturan pertahanan di lingkungan regional dan global.

Jadi, postur TNI harus dibuat menjadi lebih gagah dan kuat. Selain kemampuan personel terus-menerus diasah dan ditingkatkan seiring dinamika yang berkembang di sekeliling, alutsista juga mutlak kudu dilengkapi dan dimodernisasi. Artinya, belanja alutsista TNI harus benar-benar mendapat prioritas tinggi sesuai kebutuhan di lapangan dan kemampuan di sisi anggaran.

Untuk itu, tekad yang diisyaratkan Presiden - terus meningkatkan belanja alutsista TNI - patut didukung semua komponen bangsa. Dalam konteks ini, DPR harus berada di barisan paling depan. Seperti kata Ketua MPR Taufiq Kiemas, DPR tak boleh ragu-ragu dalam meloloskan anggaran belanja alutsista TNI. Sikap ragu-ragu DPR - apalagi menghambat - bisa berimplikasi serius karena mempertaruhkan ketahanan dan pertahanan nasional.

Belanja alutsista TNI sungguh tak patut dipandang dengan sikap penuh curiga atau apriori. Yang penting, belanja alutsista TNI ini harus terkawal baik dan ketat sehingga setiap peluang kebocoran bisa dihindari. Dengan demikian, setiap sen uang yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat dan berdampak nyata terhadap pembangunan postur pertahanan negara. Dengan itu pula, TNI niscaya tampil sebagai kekuatan pertahanan yang gagah, kuat, dan disegani lingkungan sekitar seperti beberapa dasawarsa silam.

Memang, kita adalah negara cinta damai. Tapi itu bukan berarti pertahanan dan ketahanan negara tak harus dipupuk. TNI wajib diperkuat karena ancaman terhadap kedaulatan teritori negara harus senantiasa diperhitungkan secara serius. Sekecil apa pun ancaman itu tak boleh dianggap remeh. Justru dengan senantiasa awas terhadap segala bentuk ancaman terhadap kedaulatan teritori negara, maka wibawa dan kehormatan pertahanan dan ketahanan kita niscaya terpelihara dengan baik. Dengan wibawa itu, kita tunjukkan prinsip kita sebagai negara cinta damai.

sumber: SuaraKarya
Sabtu, 06 Oktober 2012
Posted by Unknown

Ulasan Khusus : Rompi Angkut S.A.K.T.I. TNI

Kebutuhan akan proteksi keamanan buat prajurit TNI dalam menjalankan tugas negara, maka rompi anti peluru sangat diperlukan , Tim Elemental defense industries mendesain S.A.K.T.I . sebuah sistem angkut baru untuk keperluan tempur TNI.

Bentuk desain mengikuti kondisi & kebutuhan pihak pengguna, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk & rupa akhir dari sistem itu sendiri.

Untuk S.A.K.T.I. Armor Carrier, memanfaatkan soft armor Level IIIA dan Ceramic plate yang sudah TNI miliki. Jadi bentuk sampai ukuran, benar-benar mengikuti bentuk dari pada soft armor yg sudah ada. Dan juga bentuk kantong utk menyimpan ceramic plate sangat berbeda dengan kebanyakan American vest yg bentuknya mengikuti bentuk SAPI Plates.
Seperti kebanyakan rompi jaman sekarang yg serba modular, S.A.K.T.I juga menggunakan sistem MOLLE atau S.U.L.A.M.

Fitur-fitur utama pada S.A.K.T.I. termasuk:

  • 2 komponen utama, yakni R.B.S (Rompi Balistik S.A.K.T.I.) & R.A.S (Rompi Angkut S.A.K.T.I.) yang keduanya dapat digunakan secara terpisah maupun integral tergantung misi operasi yang dijalankan.
  • R.B.S. mampu mengangkut soft armor (mengikuti bentuk soft armor TNI saat ini jadi tinggal insert) dengan perlindungan hingga level IIIA & juga ceramic plate (depan/belakang) untuk perlindungan balistik level yang lebih tinggi lagi yakni IVA.
  • R.A.S. yang fungsi utamanya sebagai Load Bearing Vest, juga memiliki kompartemen dapat mengangkut ceramic plate (depan/belakang) bila diperlukan.
  • Keduanya mengadopsi S.U.L.A.M. (Sistem Urai Lilit Angkut Modular) yang dapat mengakomodasi posisi kantung-kantung taktis dengan berbagai skenario sesuai kebutuhan misi operasi/posisi dalam sebuah tim (riffleman, grenadier, gunner, medic dsbnya).
  • Material menggunakan dasar Cordura 1000D untuk ketahanan & material pendukung (buckle, webbing, dll) semuanya sesuai mil-spec.
  • Untuk R.B.S tidak dilengkapi sistem quick release karena memang fiturnya sebagai body armor utama, sedangkan pada R.A.S, baik pemakaian/pelepasan dapat dilakukan dengan mudah dengan fitur 1 point waist buckle.
  • R.A.S, selain untuk direct action mission (serbu taktis cepat), juga dapat digunakan untuk mendukung prajurit lapangan dalam misi-misi non-tempur (kemanusiaan), yang sering dijalankan oleh TNI dalam hal penanggulangan bencana dan lain lainnya.
  • R.A.S juga memiliki fitur built-in magazine pouch, dengan kapasitas maksimum 10 x 5.56mm magasen, serta built-in radio/HT pouch.
  • Kedua rompi, mempunyai sizing universal yang dapat diatur pemakaiannya sesuai ukuran tubuh dengan adjustment straps & cummerbund.
S.A.K.T.I. masih dalam tahap pengembangan & pengetesan lebih lanjut, untuk dapat terus berimprovisasi mendukung modernisasi prajurit TNI kedepannya.

Berikut foto-foto dari pihak developer :

Ceramic plate insert ke dalam R.B.S.


R.B.S untuk kondisi defensif


R.A.S untuk kondisi serbu cepat

Integrasi R.A.S & R.B.S dalam kondisi spektrum tempur total


Jumat, 05 Oktober 2012
Posted by Unknown

Opini : Menatap Masa Depan TNI

Oleh : Agus Harimurti Yudhoyono
Saya melihat semangat dan harapan di mata generasi muda TNI, Polri, dan mahasiswa yang memadati Gedung AH Nasution, Akademi Militer, Magelang, Jumat (21/9). Tampak ada keinginan kuat untuk bersama-sama membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Ini berbeda dengan ketika saya menjadi taruna, berbarengan dengan angin reformasi yang bertiup kencang saat itu. Hujatan dan cercaan terhadap TNI disuarakan lantang oleh para mahasiswa, bahkan di depan gerbang Akademi Militer (Akmil).

Oleh karena itu, memenuhi undangan Gubernur Akmil untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para taruna dan mahasiswa memberi arti tersendiri. Setelah lebih dari satu dekade ikut mengawal reformasi TNI, tak berlebihan bila kini generasi muda TNI juga melakukan refleksi diri.

Bagi kami, yang masuk Akmil pada era Orde Baru—saat kekuatan tentara begitu luar biasa— sungguh tak menyangka kelak institusi TNI dihujat oleh rakyatnya sendiri. Seragam yang menjadi identitas kami terpaksa dilipat dan masuk ke dalam tas untuk menghindari aksi sweeping kelompok anarkis di jalan raya. Kebanggaan yang menjadi modal dasar militer sempat pudar. Sungguh sedih, dilantik di istana sebagai perwira tetapi seolah tak diharapkan masyarakat.

Tuntutan reformasi yang begitu kuat direspons positif melalui kebijakan dan langkah-langkah konstruktif oleh para pemimpin TNI saat itu. Politik praktis yang menjadi bagian dari dwifungsi ABRI dan mendapatkan banyak sorotan karena dampak eksesif yang ditimbulkan ditinggalkan sebelum jatuh tempo. Keberadaan TNI di lembaga legislatif (Fraksi TNI/Polri) yang seharusnya berakhir pada 2009 ditinggalkan TNI pada 2004.

Selain itu, TNI yang pada masa lalu sering dicap sebagai pelanggar HAM mampu melepas citra buruk itu melalui proses penyelesaian konflik di beberapa wilayah, seperti halnya Aceh. Pada akhir 2005, TNI non-organik berhasil menarik diri dan menjadikan Aceh wilayah yang aman dan damai. Di dunia internasional, peran aktif TNI memelihara perdamaian semakin mendapat tempat karena disiplin, semangat, dan kinerjanya.

Hal ini patut diapresiasi sebagai hasil perjuangan para senior TNI yang sungguh-sungguh berupaya mentransformasikan TNI sesuai tuntutan reformasi. Langkah-langkah konkret itu membuat generasi muda TNI optimistis mengawal Indonesia menjadi negara maju.

Tantangan

Jalan reformasi memang tidak mudah. Sulit dimungkiri, dalam proses transformasi yang melibatkan banyak aspek, terjadi deviasi yang tak jarang mencederai upaya optimal reformasi TNI. Beberapa kasus kekerasan yang melibatkan TNI sedikit banyak memengaruhi citra TNI yang sudah semakin baik.

Harus diakui, masih ada peristiwa yang melukai hati masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok oknum prajurit, baik disengaja maupun tidak, yang berdampak buruk bagi TNI. Pelanggaran dan penyimpangan ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah ketidakmampuan mengikuti proses transformasi TNI, yang tidak hanya melibatkan aspek institusi tetapi juga aspek kognitif dan afektif prajurit.

Untuk mengakselerasi proses transformasi itu, TNI menerjunkan generasi mudanya, yang berbeda 10 tahun dengan taruna, ke kampus-kampus Akademi TNI. Mereka memberikan gambaran yang kontekstual tentang situasi, kondisi, dan harapan ke depan sehingga lahir para perwira yang tidak hanya memahami pertahanan tetapi juga dunia global sebagai kunci pengembangan kualitas diri selanjutnya. Koreksi dan evaluasi internal perlu terus dilakukan karena terbukti berhasil mengantarkan TNI menjadi harapan bangsa dan negara.

Harapan

Kini tanggung jawab masa depan TNI ada di tangan generasi muda. Citra positif TNI yang telah dibangun para senior akan lebih bermakna apabila dilanjutkan secara konsisten oleh prajurit di lapangan, baik dalam konteks latihan maupun penugasan operasi. Kita benar-benar ingin menuju militer yang semakin profesional, modern, dan menentukan sehingga memiliki daya tangkal menghadapi ancaman dan tantangan keamanan negara yang semakin kompleks.

Oleh karena itu, TNI harus dapat mengatasi ketertinggalannya untuk menjadi kekuatan pertahanan yang dihormati kawan dan disegani lawan. Bagaimanapun, aspek hard power amatlah penting bagi sebuah negara dalam politik internasional. Kita optimistis, dengan semakin kuatnya ekonomi Indonesia dewasa ini, negara dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk belanja dan modernisasi militer. Sudah saatnya kita melihat lebih banyak jet tempur mengudara, kekuatan armada laut yang perkasa, dan sistem persenjataan pertempuran darat yang berteknologi tinggi. Semua untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Namun, kemajuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus dengan dibarengi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengawakinya. Introduksi teknologi dan senjata baru akan mengubah cara bertempur kita. Hal ini tentu mensyaratkan sejumlah pembaruan terhadap doktrin dan strategi militer.

Dalam konteks ini, para prajurit TNI harus dibekali dengan ragam pendidikan, pelatihan, dan penugasan yang semakin memperluas cakrawala berpikir dan bertindak. Kita berharap melalui capacity building, TNI semakin profesional dan berkelas dunia.

Selain itu, karakter TNI yang selalu dekat dengan rakyat harus terus diperkuat. Kita ingin kehadiran prajurit di lapangan memberikan arti positif bagi masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya di dalam negeri, winning the hearts and minds of the people juga merupakan kunci keberhasilan pasukan Garuda yang ditugaskan di berbagai misi perdamaian dunia selama ini.

Dengan berpegang teguh pada prinsip netralitas dan imparsialitas, setiap penjaga perdamaian harus dapat menjadi diplomat untuk mewujudkan stabilitas keamanan di daerah konflik.

Memang, masih banyak pekerjaan rumah yang kita miliki. Begitu banyak tantangan di era globalisasi dan revolusi informasi yang berimplikasi pada aspek pertahanan dan keamanan negara. Karena itu, tepat rasanya bila generasi muda TNI menyatukan visi dan mewujudkannya melalui aksi nyata di lapangan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa menjemput masa depan dan mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Untuk melakukan itu, TNI tidak berdiri sendiri. Hanya dengan kolaborasi dan dukungan seluruh komponen bangsa, kita dapat mewujudkan Indonesia yang semakin aman, maju, dan sejahtera. Kita semua saling membutuhkan dan saling melengkapi. Tak kalah penting adalah peran media dalam proses check and balance bagi TNI.

Pemberitaan yang obyektif akan memberikan ruang bagi TNI untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan prestasinya. Dengan segala keterbatasan, kami ingin selalu berbuat yang terbaik. Di negara mana pun, setiap tentara ingin menjadi solusi bagi permasalahan bangsa dan dicintai rakyatnya.

Agus Harimurti Yudhoyono Alumnus Akmil 2000 dan Universitas Harvard

sumber: Kompas
Posted by Unknown

Penghormatan dan Kehormatan TNI

”Prajurit TNI bukanlah prajurit yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu kebendaan. Ia, karena keinsafan jiwanya atas panggilan Ibu Pertiwi, bersedia membaktikan raga dan jiwanya bagi keluhuran bangsa dan negara.”

Perintah Harian Panglima Besar Letnan Jenderal Sudirman, 5 Oktober 1949

Sebagai prajurit dan pejuang TNI, perintah harian 5 Oktober 1949 itu sangat bermakna sebagai rambu dan navigasi dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

Sejak seorang prajurit mengawali kehidupan keprajuritan dengan mengucapkan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, ia berada dalam suatu ikatan moral dan kewajiban profesional. Kualitas kepemimpinannya ditempa oleh berbagai ujian dan cobaan.

Prajurit TNI dituntut untuk membuktikan apakah ia seorang prajurit yang mampu dan sanggup memikul beban tanggung jawab pengabdian, yang sarat kualitas dan integritas.

Seorang prajurit tentu ingat saat memulai basis militer sebagai seorang calon prajurit. Saat itu, ia tidak punya hak menerima penghormatan karena belum memiliki kepangkatan apa pun. Sebaliknya, ia wajib menghormati atasan yang memiliki kepangkatan. Proses ini dijalani oleh prajurit sejalan dengan masa pengabdiannya. Ibarat naik tangga, saatnya penghormatan diterima ketika ia sampai pada puncak karier sebagai prajurit.

Tantangan, tuntutan, dan godaan justru hadir pada saat seorang prajurit sedang menerima penghormatan. Pada masa itu bisa terjadi seorang prajurit ”lupa” dan ”celaka” atas sikap dan perilaku diri, seperti yang diingatkan oleh Pak Dirman.

Pengalaman menunjukkan, ”lupa” dan ”celaka” dapat terjadi pada siapa saja yang diberi atribut kewenangan oleh negara. Hal itu terjadi terutama ketika tidak ada check and balance atas setiap langkah yang diambil, apakah sudah tepat secara aturan, peraturan, dan terutama moral.

Di sini pertempuran harus dimenangi prajurit agar terhindar dari ”kerusakan moral” yang berakibat pada hilangnya rasa hormat dari bawahan, kolega, bahkan masyarakat. Di sini pula ukuran ”kehormatan” menjadi taruhan yang tidak terhapus sampai menjadi jasad.

Zaman sulit

Harus diakui, kita hidup di zaman yang sulit dengan godaan begitu tinggi. Konsumtivisme menjadi gaya hidup yang tidak bisa dihindari. Semua orang seakan berlomba ke arah sana karena sarat dengan kenikmatan.

Sebagai bagian dari masyarakat, prajurit TNI tentu tidak bisa lepas dari godaan itu. Sedikit banyak kehidupan masyarakat luas memengaruhi juga kehidupan prajurit dan keluarganya.

Pengalaman bangsa-bangsa lain, semua berlangsung melalui proses panjang. Mereka telah melewati proses yang menghasilkan sikap disiplin, etos kerja, dan menghormati waktu. Dari sanalah bangsa-bangsa itu kemudian menghasilkan produk dan bahkan produk berkembang menjadi produk-produk turunan yang semakin beragam.

Hasil dari kerja keras itu membuat bangsa-bangsa tersebut ingin menikmatinya. Konsumtivisme merupakan ekspresi dari keinginan untuk menikmati hasil kerja keras yang panjang.

Kita pun harus melewati proses panjang dan melelahkan itu agar kemudian bisa menghargai kerja keras yang dilakukan. Konsumtivisme jangan hanya sekadar gaya hidup agar tidak berkelebihan dan bahkan melewati batas-batas kepantasan.

Bagaimanapun gaya hidup modern harus bertumpu pada jati diri kita sebagai bangsa. Kita tidak ingin menjadi bagian masyarakat global tanpa pernah tahu akar budaya dari bangsa ini.

Perintah Harian Panglima Besar Sudirman pada 1949 sudah menangkap pertanda zaman itu. Prajurit TNI diingatkan untuk tidak mudah dibelokkan oleh tipu dan nafsu kebendaan. Dengan berpegang pada panggilan untuk menjaga keluhuran bangsa dan negara, kehormatan prajurit TNI akan bisa dijaga.

Godaan kekuasaan

Satu hal lagi yang senantiasa harus dijaga prajurit TNI adalah godaan kekuasaan. Setiap kali tanggung jawab jabatan datang haruslah diingat bahwa itu bukanlah kesempatan untuk mendapatkan sesuatu, melainkan justru kesempatan untuk memberi kepada negeri.

Godaan kekuasaan merupakan sesuatu yang sangat manusiawi. Semua orang pada suatu masa pasti dihadapkan pada godaan itu. Pada abad ke-19, Lord Acton bahkan sudah mengingatkan kita semua bahwa: ”Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely”.

Kesadaran diri pribadi menjadi kunci bagi setiap prajurit TNI untuk tidak ”lupa” dan ”celaka”. Pendidikan prajurit TNI sudah mengingatkan semua anggota TNI untuk tidak goyah dalam menjalankan prinsip kehormatan.

Oleh karena itu, marilah para prajurit dan pejuang TNI senantiasa menabung kehormatan saat menerima penghormatan dengan mawas diri dan waspada dengan harapan kehormatan menjadi bonus abadi saat penghormatan berakhir pada masanya. Dirgahayu ke-67 TNI.


sumber: Kompas
Posted by Unknown

TNI Tambah Pasukan di Perbatasan

PONTIANAK - Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura menambah pasukan pengamanan di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Pasukan pengamanan perbatasan akan ditambah menjadi satu batalion plus.

Demikian diungkapkan Panglima Kodam XII/TPR Mayor Jenderal Ridwan, Jumat (5/10/2012), seusai upacara peringatan HUT Ke-67 TNI di Kota Pontianak, Kalbar.

"Pos pengamanan perbatasan yang semula berjumlah 33 tempat akan ditambah menjadi sekitar 42 buah," ujar Ridwan.

Indonesia dan Malaysia berbatasan secara darat di Kalimantan Barat. Peningkatan pengamanan kawasan perbatasan dinilai perlu agar berbagai tindakan ilegal bisa ditekan.


sumber: Kompas
Posted by Unknown

New BDU (Battle Dress Uniform) Brigif Linud 17 Kostrad

Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Battle Dress Uniform (BDU) terbaru. Warna hijau dari Pakaian Dinas Lapangan (PDL) ini lebih menyatu dengan alam, sehingga memaksimalkan kamuflase pasukan. Motif bercak lorengnya pun lebih halus karena menggunakan pixel/ digital effect. Code dress dan atribut diperbaiki penampilannya mendekati model US Army.PDL yang baru ini terlihat lebih trendy dan modis. Jika pasukan Indonesia berbaris atau defile memang tidak terlihat ada yang aneh dengan mereka. Namun jika pasukan TNI digabungkan dengan pasukan negara lain, terutama pasukan negara maju, maka loreng/PDL pasukan TNI terlihat sedikit “jadul”, alias jaman dulu.

Rasa gagah dan nyaman dengan pakaian dinas diharapkan akan menambah percaya diri pasukan dalam menjalankan setiap kegiatan/ operasi mereka.



Brigif 17 Kostrad ?
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, mengapa Brigif Linud 17 Kostrad yang pertama mendapat BDU baru ?. Keputusan ini bisa saja random. Akan tetapi jika dilihat dari jenjang militer, Kostrad merupakan unsur pasukan lapangan yang paling besar di TNI. Panglima Kostrad dipimpin oleh Jenderal bintang tiga. Sementara Kopassus dan Kodam dipimpin oleh Jenderal berbintang dua.

Kalau pilihannya jatuh ke Kostrad, lalu pasukan mana yang lebih dulu menggunakannya ?. Tentu pasukan yang senior. Dan mereka adalah Linud Kostrad, yang sudah malang melintang di medan pertempuran.
Brigif Linud 17 terdiri dari tiga bataliyon: Yonif Linud 305/Tengkorak (Karawang, Jabar), Yonif Linud 328/Dirgahayu (Cilodong, Kab.Bogor), dan Yonif Linud 330/Tri Dharma (Cicalengka, Kab Bandung). Markas Brigif 17 terletak di Cijantung (Jakarta Timur), satu komplek dengan Mako Kopassus, Yonkav 1 Badak Ceta Cakti/Kostrad, dan Yonkav 7 Panser Khusus/Kodam Jaya.

Brigif Linud 17 Kostrad, telah mencetak jenderal-jenderal ternama, antara lain: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endriartono Sutarto dan Jenderal (Purn) Feisal Tandjung, Mantan KASAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, Letjen (Purn) Djamari Chaniago, Letjen (Purn) Suaidi Marasabesi, Letjen Purn Prabowo Subianto, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Letjen (Purn) Fachrul Razie, Letjen (Purn), Djadja Suparman, Irjenad Mayjen Geerhan Lentara dan banyak lagi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghabiskan sebagian karir militernya di Brigif Linud 17/Kostrad diawali dengan menjabat sebagai Danton Pan Yonif Linud 330/Kostrad pada 1974-1976. SBY kemudian dipercaya menduduki kursi Danton Pan Yonif Linud 305/Kostrad tahun 1976-1977, Danton MO 81 Yonif Linud 320, Pasi Ops Mabrigif Linud 17/Kostrad, dan Danki Pan Yonif Linud 330/Kostrad.

Karir puncak Yudhoyono di Brigif Linud 17 adalah pada 1993-1994 saat ia menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 17/Kostrad dengan pangkat Kolonel Infanteri.



Selain BDU/ PDL, kelengkapan pasukan juga disempurnakan seperti: ransel tempur, sepatu, decker pelindung lutut, sarung tangan, sarung senjata, perlengkapan minum, komunikasi dan lain sebagainya.

Diharapkan BDU dan perbaikan kelengkapan Linud 17 Kostrad ini, segera merata kepada satuan satuan lain. Untuk mengemat biaya, pergantian perlengkapan ini diharapkan dilakukan saat jatuh tempo pemberian seragam dan kelengkapan baru pasukan.

Yang belum diketahui adalah, apakah Battle Dress Uniform (BDU) terbaru ini akan digunakan oleh seluruh pasukan TNI atau per-angkatan. Sebagian tentara asing telah mengubah PDL mereka berdasarkan Angkatan: Darat, Laut dan Udara.

sumber: Jakartagreater

Kamis, 04 Oktober 2012
Posted by Unknown

TNI Pamer Alat Dan Seragam Baru

JAKARTA - Besok, Jumat (5 Oktober) TNI berulang tahun ke 57. Kemarin, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memimpin gladi resik di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta. Rencananya, TNI akan memamerkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) baru miliknya.

"Untuk Sukhoi dan F-16 tidak ditampilkan dulu karena sudah di HUT RI dan HUT TNI AU," katanya usai acara gladi. TNI hanya akan menampilkan alutsista yang relatif masih baru yakni pembelian 2010 ke atas.

Beberapa alutsista baru tersebut yakni pesawat tempur taktis Super Tucano, dan pesawat angkut sedang C-295. Hari ini, pesawat C-295 akan diberikan secara resmi dalam sebuah upacara di Halim oleh PTDI kepada TNI Angkatan Udara.

Angkatan Darat juga memamerkan alutsista barunya seperti meriam Caesar 155 mm dari Perancis. Sementara untuk Tank Leopard belum bisa ditampilkan karena baru tiba November nanti. 


Dalam gladi resik juga ditampilkan defile pasukan, atraksi pesawat KT1-Wong Bee dalam Jupiter Aerobatic Team dan Helikopter Collibri dalam Pegassus Team. Selain itu juga terdapat terjun free fall oleh sekitar 100 penerjun dari TNI dan Polri, serta terjun statis oleh sekitar 650 prajurit Linud Kostrad.

Putra presiden Mayor Agus Harimurti juga menggunakan seragam BDU (Battle Dress Uniform) yang menjadi seragam anyar Kostrad. Saat ini Agus bertugas di Brigif 17 Linud Kostrad.

Seragam baru ini menggunakan sistem digital imaging atau pixel sehingga corak dorengnya lebih halus. Dari seluruh satuan TNI, baru Kostrad yang akan menggunakannya secara resmi.

sumber: JPNN
Posted by Unknown

ALUSISTA: TNI AU Pesan 9 CN-295, Dua Unit Diserahterimakan Hari Ini

JAKARTA - TNI Angkatan Udara memesan sembilan unit pesawat CN-295 produksi Airbus Military Spanyol bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan dari kontrak pembelian tersebut, baru datang dua unit, menyusul kemudian empat unit dan tiga unit lagi.
"Dua unit yang baru serahterima hari ini akan memperkuat alat uatam sistem senjata atau alutsista TNI AU. Nanti akan datang lagi empat dan kemudian tiga," katanya dalam Acara Penyerahan 2 Pesawat CN-295 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (4/20/2012).
Acara ini sebetulnya dijadwalkan pada pukul 09.00 tetapi kemudian dengan alasan lain acara pun diundur selama 2,5 jam menjadi 11.30 meskipun para wartawan sudah hadir memenuhi tempat acara.
Dalam kesempatan itu, hadir mendampingi Menhan yakni Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat dan pejabat lainnya.
Purnomo menyebutkan pembelian CN-295 itu dilakukan untuk menggantikan Fokker 27 yang dinilai sudah berumur. Selain itu pemilihan pesawat seharga 23 juta euro per unit itu karena sudah memiliki teknologi yang baik.
Persentase pembuatan pesawat tersebut adalah dari sembilan pesawat, tujuh unit dibuat oleh Airbus Military Spanyol, sedangkan dua unit oleh PT Dirgantara Indonesia mulai dari pesawat ke delapan dan selanjutnya.

sumber: Bisnis
Posted by Unknown

Ada Sabotase Terbakarnya KRI Klewang?

JAKARTA - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq mengaku ragu jika penyebab terbakarnya KRI Klewang 625 disebutakibat korsleting. Pasalnya, kapal itu tergolong canggih. Untuk itu, Mahfudz meminta agar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyelidiki peristiwa itu.

"Apakah sesederhana itu? Kayak rumah kontrakanaja, korsleting lalu kebakar. Ini kan kapal canggih. Apa iya cuma karena korsleting sampai kebakaran yang ledakan cukup tinggi? Nah, ini yang kita minta TNI melakukan penyelidikan," kata Mahfudz di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012).

Sebelumnya, KRI Klewang 625 pesanan TNI Angkatan Laut terbakar di area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Kapal itu terbakar sebelum resmi diterima TNI sehingga akan diganti oleh perusahaan pembuat. Pihak TNI menyebut kapal itu terbakar akibat korsleting.

Mahfudz mengaitkan peristiwa itu dengan akan disahkannya Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan yang akan mendorong industri alutsista dalam negeri. Mahfudz mempertanyakan apakah ada kaitan kebakaran itu dengan upaya menjatuhkan industri pertahanan nasional.

"Apakah ada unsur sabotase? Karena kita tahu belanja alutsista kita kan besar. Dengan UU ini, Komisi I memang ingin memaksimalkan belanja ini tetap bisa di dalam negeri sehingga kita tidak belanja ke luar negeri," kata politisi PKS itu.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparmo memastikan tidak ada sabotase dalam peristiwa itu. Hanya saja, melihat terbakarnya kapal seharga Rp 114 miliar itu, dia menilai kualitas kapal tidak bagus.

Kapal tersebut merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd atau PT Lundin Industry Invest bersama arsitek kapal LOMO Cean dari Selandia Baru. Kapal memiliki panjang keseluruhan 63 meter, berlunas tiga atau trimaran, dan seluruh elemen strukturalnya berbahan dasar vinylester carbon fiber atau infused.

KRI Klewang 625 disebut memiliki kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, dan didesain untuk berpatroli di pesisir pantai yang panjang. Konstruksi kapal ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan, efisien dalam biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, dan tidak mengandung unsur magnet.


sumber: Kompas
Senin, 01 Oktober 2012
Posted by Unknown

Kepala Staf TNI AL: KRI Klewang Enggak Bagus

JAKARTA - KRI Klewang 625pesanan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Lautterbakar di area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (28/9/2012) pekan lalu. Kapal itu terbakar sebelum resmi diterima TNI. Bagaimana penilaian Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparmo atas kualitas kapal itu?

"Kalau keobong (terbakar) enggak bagus," kata Soeparmo seusai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2012).

Soeparmo memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu. Untuk sementara, pihaknya melihat penyebab kebakaran kapal seharga Rp 114 miliar itu karena korsleting.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan, KRI Klewang masih menjaditanggung jawab perusahaan galangan kapal yang membuatnya. Karena itu, pihak perusahaan akan mengganti dan membangun kembali kapal serupa.

Kapal tersebut merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd atau PT Lundin Industry Invest bersama arsitek kapal LOMO Cean dari Selandia Baru. Kapal memiliki panjang keseluruhan 63 meter, berlunas tiga atau trimaran, dan semua elemen strukturalnya berbahan dasar vinylester carbon fiber atau infused.

KRI Klewang 625 disebut memiliki kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, dan didesain untuk berpatroli di pesisir pantai yang panjang. Konstruksi kapal ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan, efisien dalam biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, dan tidak mengandung unsur magnet.

sumber: Kompas
Posted by Unknown

TNI Amankan Temuan Mortir di Lebanon

BEIRUT - Pasukan TNI Kontingen Garuda XXIII yang tergabung dalam misi United Nation Interin In Lebanon (Unifil) berhasil mengamankan sebuah bahan peledak jenis mortir 60-Commando, Minggu (30/9/2012) malam waktu Lebanon.

Bahan peledak yang ditemukan ini masih aktif meski tidak meledak, yang dalam istilah militer disebutunexploded ordnance (UXO).

Berdasarkan siaran pers Puspen TNI yang diterimaKompas.com, penemuan mortir ini berawal dari laporan Faisal Al Jaber, seorang warga desa Al Qantara. Faisal menemukan mortir itu saat tengah menggali fondasi rumahnya.

Setelah menerima laporan ini, pasukan TNI langsung mengirimkan tim penjinak bahan peledak ke lokasi penemuan untuk memeriksa kebenaran laporan itu.

Seusai memastikan bahan peledak mortir ini masih aktif, akhirnya tim TNI mengamankan mortir itu ke tempat aman yang jauh dari permukiman penduduk.

Selanjutnya, bersama personel Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), bahan peledak aktif itu kemudian dihancurkan malam itu juga.

Menurut Dansatgas Indobatt Letkol (Inf) Suharto Sudarsono yang meninjau langsung ke lokasi mengatakan, bahan peledak yang ditemukan warga itu kemungkinan adalah sisa konflik Lebanon-Israel beberapa tahun lalu.

Bahan-bahan peledak sisa konflik itu, lanjut Sudarsono, banyak ditemukan di wilayah operasi kontingen TNI, terutama di perbatasan kedua negara.

"Saya harap semua anggota yang bertugas di lapangan berhati-hati," imbau Sudarsono.


sumber: Kompas
Posted by Unknown



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -