Posted by : Unknown Senin, 01 Oktober 2012

JAKARTA - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq mengaku ragu jika penyebab terbakarnya KRI Klewang 625 disebutakibat korsleting. Pasalnya, kapal itu tergolong canggih. Untuk itu, Mahfudz meminta agar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyelidiki peristiwa itu.

"Apakah sesederhana itu? Kayak rumah kontrakanaja, korsleting lalu kebakar. Ini kan kapal canggih. Apa iya cuma karena korsleting sampai kebakaran yang ledakan cukup tinggi? Nah, ini yang kita minta TNI melakukan penyelidikan," kata Mahfudz di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012).

Sebelumnya, KRI Klewang 625 pesanan TNI Angkatan Laut terbakar di area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Kapal itu terbakar sebelum resmi diterima TNI sehingga akan diganti oleh perusahaan pembuat. Pihak TNI menyebut kapal itu terbakar akibat korsleting.

Mahfudz mengaitkan peristiwa itu dengan akan disahkannya Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan yang akan mendorong industri alutsista dalam negeri. Mahfudz mempertanyakan apakah ada kaitan kebakaran itu dengan upaya menjatuhkan industri pertahanan nasional.

"Apakah ada unsur sabotase? Karena kita tahu belanja alutsista kita kan besar. Dengan UU ini, Komisi I memang ingin memaksimalkan belanja ini tetap bisa di dalam negeri sehingga kita tidak belanja ke luar negeri," kata politisi PKS itu.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparmo memastikan tidak ada sabotase dalam peristiwa itu. Hanya saja, melihat terbakarnya kapal seharga Rp 114 miliar itu, dia menilai kualitas kapal tidak bagus.

Kapal tersebut merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd atau PT Lundin Industry Invest bersama arsitek kapal LOMO Cean dari Selandia Baru. Kapal memiliki panjang keseluruhan 63 meter, berlunas tiga atau trimaran, dan seluruh elemen strukturalnya berbahan dasar vinylester carbon fiber atau infused.

KRI Klewang 625 disebut memiliki kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, dan didesain untuk berpatroli di pesisir pantai yang panjang. Konstruksi kapal ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan, efisien dalam biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, dan tidak mengandung unsur magnet.


sumber: Kompas

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -