Jakarta - TNI AL telah melaporkan kesiapan validasi organisasi kepada komando atas dan pemerintah
rentang pembentukan Komando
Wilayah Laut Republik Indonesia
(Kowila RI) yang membawahi 3
Armada (Barat, Tengah dan Timur),
Komando Latihan Wilayah Laut
(Kolatwila) Komando Pemeliharaan
Material Wilayah Laut (Koharmatwila),
pembentukan 3 Divisi Marinir dan
perubahan Korps Marinir menjadi
Kotama Operasi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf
Angkatan Laut (KASAL) Laksamana
TNI Soeparno dihadapan 700 Perwira
Menengah (Pamen) dan Perwira
Tinggi (Pati) TNI AL Wilayah Timur
(Wiltim) pada olahraga bersama TNI
AL Wilayah Timur di Lapangan Laut
Maluku, Komando Pengembangan
dan Pendidikan Angkatan Laut
(Kobangdikal), Jumat (30/12) .
Kemudian, lanjutnya, selain
pembentukan Kowila, TNI AL
memandang perlu meningkatkan
Dinas Potensi Maritim menjadi
Asisten Potensi Maritim, karena
potmar dipandang sebagai salah satu
tugas pokok TNI AL, kemudian
membentuk Disopslatal, membentuk
Pusat Intelejen Laut (Pusintelal) serta
meningkatan Dinas Hidrooseanografi
menjadi Badan Hidro Oseanografi.
Selain siap melakukan validasi
organisasi, di tahun 2012 diharapkan
kebijakan pemerintah dalam
pembangunan kekuatan pertahanaan
pada tingkat Minimum Essential Force
(MEF) TNI AL dalam bidang
penambahan Alat Utama Sisitem
Senjata (Alutsista) dapat segera
terrealisasi. Penambahan alutsista
tersebut, diantaranya pembelian 3
kapal selam, 2 kapal permukaan
frigate jenis Perusak Kapal Rudal
(PKR) dan 20 Kapal Patroli Cepat dan
Kapal Cepat Torprdo (KCT).
Menurutnya, untuk membangun
kekuatan militer yang handal tidak
perlu beraliansi kepada salah satu
blok teknologi alutsista, tetapi mampu
mengadaftasi dan mengadopsi
teknologi dari berbagai blok yang
diarahkan untuk meraih keunggulan
sendiri. Pada konteks ini penyiapan
sumber daya manusia menjadi sangat
vital.
“Kita harus akui, negara kita tidak
sekuat negara barat yang kuat dalam
teknologi mesin perangnya, oleh
karena itu kita tidak usah cari musuh,
lebih baik cari teman dan tidak
menggantungkan kekuatan Alut
kepada salah satu blok,” terangnya.
Selain menyoroti validasi organisasi
dan alutsista, orang nomor satu di
TNI AL ini mengingatkan kepada para
perwira dibawahnya untuk senantiasa
meningkatkan kembali pelaksanaan
kode etik dan etika professional serta
tatakrama dalam kehidupan seorang
perwira.
Seorang perwira, lanjutnya, harus
mampu membangun sendi-sendi
kehidupan yang berdisiplin, memiliki
kepedulian dan rasa tanggung jawab
yang lebih tinggi dibanding dengan
prajurit yang dipimpinnya.
“Pegang teguh Sapta Marga, 8 Wajib
TNI, Trisila TNI AL dan malu berbuat
cela,” serunya.
Ditahun 2011, lanjutnya lagi, masih
ada agenda yang belum terealisasi
dan akan dilanjutkan pada 2012 nanti
diantaranya Kartika Jala Krida (KJK)
KRI Dewaruci ke AS. Dimana pada KJK
sebelumnya tidak pernah
mengikutkan Kadet (taruna AAL;Red)
dari Korps Marinir, pada KJK nanti
akan diikutsertakan, kemudian latihan
Armada Jaya pada medio September
dan Latihan Gabungan TNI pada
medio November 2012.
Sementara itu pada acara olah raga
bersama penutup akhir tahun yang
diisi dengan senam dan jalan sehat
sejauh 3 kilometer di area Kesatriaan
Kobangdikal tersebut, tampak hadir
para Asisten KASAL, Pangkotama TNI
AL wilayah timur dan barat, seperti
Dankobangdikal Laksda TNI Sadiman,
SE, Pangarmatim Laksda TNI Ada
Supandi, Pangarmabar, Komandan
Seskoal dan para Kepala Dinas di
lingkunagn Mabesal, serta Pamen TNI
AL se-Wilayah Timur.
Sumber : TNI AL