- Back to Home »
-
-
AS 'Lebay' Tuding Roket Korut Berdampak Terhadap Indonesia
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Maret 2012

Jakarta Tudingan Amerika Serikat (AS) soal peluncuran roket Korea Utara (Korut) yang berdampak terhadap Indonesia sangat berlebihan. Sebagai negara berdaulat, sah-sah saja jika Korut menguji roketnya.
"Begini, Korut itu sah-sah saja melakukan uji coba. Saya kira (rencana peluncuran roket Korut) tidak (berdampak) sejauh itu, AS ini cenderung sering berlebihan," kata pakar politik dan hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Zainuddin Djafar, kepada detikcom, Minggu (25/3/2012).
Dia mencontohkan, sikap berlebihan AS sangat terlihat dalam menyikapi perkembangan ekonomi dan militer China. AS menempatkan tentaranya di Australia untuk mengkonter China dan Korut kalau Indonesia tidak mampu. Menurut dia, peningkatan kekuatan militer China dapat dimaklumi karena negeri berpenduduk 1,3 miliar itu mempunyai wilayah yang luas yaitu 9,6 juta km2.
"Sampai-sampai dari pihak AS mendatangi UI agar menyiapkan studi untuk memantau perkembangan China. Sah-sah saja kalau China mengembangkan militernya," kata dia.
Zainuddin juga menjelaskan seputar kekuatan Korut. Pertama, Korut masih memiliki pemimpin yang solid. Meskipun AS menuding Korut sebagai negara gagal, namun Korut masih didukung kekuatan ekonomi yang baik.
"Dan harus diingat juga, investasi nuklir merupakan pemasukan yang bisa dijual ke negara-negara yang berseberangan dengan AS. Apalagi dukungan rakyat Korut tidak pecah. Jadi sah-sah saja kalau Korut ingin menunjukkan bahwa penampilan pertahanan mereka tetap bagus di mata masyarakatnya," kata Zainuddin.
Sebelumnya dilaporkan, seorang pejabat senior AS memperingatkan, wilayah Australia, Indonesia dan Filipina dapat terpengaruh roket Korea Utara yang akan diluncurkan bulan depan.
"Jika uji coba rudal Korea Utara terlaksana, kami menilai dampaknya kira-kira sampai ke wilayah di antara Australia, Indonesia dan Filipina," kata Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell, seperti dikutip Harian Sydney Morning Herald, Sabtu (24/3).
Campbell kemudian meminta Indonesia, Australia dan Filipina untuk mengutuk rencana Korut meluncurkan roket tersebut.
Korea Utara sendiri mengatakan roket itu diluncurkan untuk menempatkan satelit di angkasa, tetapi Amerika Serikat dan sekutunya yakin peluncuran itu sebagai dalih uji coba senjata.
sumber: DETIK