Posted by : Unknown Kamis, 10 Mei 2012

KEMENTERIAN Pertahanan (Kemhan) memastikan, bahwa 12 radar yang akan diberikan oleh Amerika bebas dari intimidasi. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, menegaskan, Indonesia tak akan membiarkan Amerika memanfaatkan pemberian radar tersebut, apalagi sampai digunakan untuk memata-matai kawasan nusantara. “Digunakan untuk sistem pengamanan laut di Selat Malaka, jadi tidak ada untuk mematai Indonesia,”kata Brigjen TNI Hartind Asrin kepada wartawan Selasa (8/5) malam.

Indonesia, jelas dia, hanya menerima bantuan dari negara lain dalam bentuk peralatan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Indonesia dalam hal ini Kemhan, menghindari bantuan Sumber daya manusia (SDM).

Karenanya, Hartind menyatakan, Kemhan tak akan menerimanya jika ada SDM Amerika yang terlibat dalam pengoperasian radar tersebut. “Prinsipnya jangan orangnya. Kami tidak mau. Misalnya operatornya dari mereka,”katanya.

Keterlibatan SDM asing, jelas Hartind, berpotensi disalahgunakan misalnya dengan mengirim data dan informasi di Indonesai ke negara pemberi bantuan.

Menurut dia, radar yang diberikan Amerika itu ditempatkan di Selat Malaka atau pos Sumatera untuk pengawasan kapal maritim mengingat banyaknya kapal-kapal asing yang melewati wilayah itu.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo menyatakan Indonesia perlu mewaspadai pemberian bantuan 12 radar sistem pengamanan laut dari Amerika Serikat karena alat ini bisa berfungsi memata-matai kekuatan NKRI.

Dia mensinyalir, pemberian bantuan itu sebagai bagian dari kerja sama untuk membangun fasilitas alat indra Amerika di wilayah Selat Malaka, khususnya untuk mengontrol wilayah kawasan laut tersebut.

sumber: JURNAS

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -