Posted by : Unknown Jumat, 29 Juni 2012

PANGLIMA TNI Agus Suhartono mengatakan, TNI Angkatan Udara (AU) akan mengoperasikan pesawat CN295, sebagai ganti dari sebanyak lima pesawat Fokker 27 milik TNI AU yang rencananya akan di-grounded. Pesawat CN295 tersebut rencananya akan dipesan melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

"Tadi sudah diputuskan bahwa semua Fokker 27 di-grounded, tidak dioperasikn lagi oleh TNI. Penggantinya, yakni pesawat CN295, yang sudah dipesan melalui PT DI. Saya dengar, rencananya bulan Agustus atau September, dua pesawat CN295 akan diserahkan kepada TNI AU," ujar Agus usai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Halim PK, Jakarta, Selasa (26/6).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, total pesawat CN295 yang akan dipesan sebanyak sepuluh pesawat, dan akan dipenuhi secara bertahap. Agus enggan menyebutkan besaran dana yang dibutuhkan untuk pemesanan pesawat CN295 tersebut. "Mengenai dananya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang mengetahui," ucap dia.

Dia menegaskan, proses penggantian pesawat tersebut, nantinya tidak akan mengganggu operasional TNI AU. "Mudah-mudahan tidak (mengganggu). Semua akan kami atur sedemikian rupa, sehingga penggunaan pesawat disesuaikan dengan kebutuhan operasi," katanya.

Agus menambahkan, dalam rapat pada hari ini, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat melaporkan kepada Presiden mengenai kronologis kecelakaan jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU di kompleks Rajawali, Halim PK, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Hasil investigasi sementara belum final. Kita tunggu saja finalnya seperti apa, semuanya akan terkait dengan masalah pemeliharaan pesawat," ucap dia.

Agus enggan mengatakan dugaan sementara penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Saya tidak berani sampaikan itu, karena KSAU yang seharusnya menyampaikan itu. Kita tunggu saja hasil finalnya seperti apa," ujarnya.

Namun begitu, dia tidak menampik bahwa faktor usia pesawat Fokker 27 yang memang sudah tua, tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu penyebab insiden tersebut. "Kalau kita lihat kronologisnya, pada saat jam tersebut, latihan take off dan landing sudah 6 kali. Sebenarnya pada awalnya memang tidak ada masalah. Setelah dioperasikan, kemudian ada masalah, itu sangat mungkin terjadi, sangat mungkin karena engine (mesin)-nya, kelihatannya," kata Agus.

Menurut Agus, kedepan, kelayakan pesawat lain juga akan dievaluasi. Jika memang sudah tidak layak, maka akan dihentikan pengoperasiannya.

"Semua alutsista yang sudah tidak lagi layak digunakan akan kami evaluasi. Kami akan lihat kondisinya. Kelayakan itu meliputi kondisi teknis, juga persenjataannya, manakala sudah tidak layak lagi, maka akan kami pertimbangkan untuk tidak dioperasikan lagi," ucap dia.


sumber: JURNAS

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -