Posted by : Unknown Minggu, 03 Juni 2012

PULAU Nipa, salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Riau, dipilih sebagai pos depan pertahanan RI. Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meninjau langsung perkembangan infrastruktur pertahanan di Pulau Nipa, pada Sabtu (2/6).

Presiden bersama Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono menuju Pulau Nipa menggunakan KRI Diponegoro (KRI DPN-365) dari Changi Naval Base, Singapura setelah melakukan kunjungan kerja ke Negeri Singa tersebut. Turut mengiringi KRI DPN-365 yaitu KRI Juang, KRI Clurit, KRI Matacora, dan beberapa kapal kecil berisi satuan marinir dan Komando Pasukan Khusus TNI AD.

Presiden RI juga menerima penghormatan sailing pass dan flying pass dari KRI AMY-351, KRI PTM-371, KRI PTS-384 dan Pesawat Cassa U-618 di anjungan lambung KRI DPN-365.

Dalam perjalanan lebih kurang 1,5 jam, Presiden mendengarkan paparan dari Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro. "Menhan melaporkan rencana pembangunan batalyon marinir di wilayah ini, dan saya putuskan dari tiga alternatif yang diusulkan Menhan dan Panglima TNI, kami pilih tempat yang kami rasa paling memiliki nilai strategis dan taktis, Insya Allah akan segera dibangun," kata Presiden.

Kepada Presiden, Purnomo melaporkan perkembangan pos di garda depan Indonesia. Diantaranya penguatan satuan marinir dan satuan angkatan darat dengan komposisi duapertiga anggota marinir, dan sepertiga anggota angkatan darat. Personel tersebut, kata Presiden, akan melaksanakan tugas-tugas di pos depan pertahanan negara Indonesia. Dengan demikian, ada satu batalyon marinir di kawasan yang berbatasan langsung dengan Singapura ini.

Selain menjadi pos depan pertahanan Indonesia, Presiden berharap nantinya keberadaan pos tersebut bisa memberi kontribusi dalam rangka menjaga keamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura. "Ikut juga menghadapi kejahatan transnasional bersama-sama dengan kepolisian dan penegak hukum lain," ujar Kepala Negara.

Disamping berperan dalam bidang pertahanan dan keamanan, Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan sarana pendukung perekonomian kelautan. Terlebih kawasan Batam, Karimun, Bintan, Johor, dan Malaysia yang saling berdekatan ini, merupakan kawasan ekonomi dan usaha. "Kami ingin memanfaatkan letak strategis ini untuk kepentingan ekonomi kita," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Pulau Nipa, selain Menteri Pertahanan, Purnomo dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, turut serta dalam rombongan Menkopolkam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekab Dipo Alam, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau M. Sani, dan pejabat-pejabat tinggi TNI. Presiden meninjau pembangunan infrastruktur pertahanan antara lain pos pengawas untuk mengawasi medan depan terutama aktivitas didermaga saat kapal-kapal merapat, posko satgasmar, hingga tempat tinggal prajurit.

Nantinya dilokasi ini akan dibangun pula sarana olahraga indoor dan outdoor, jalan lingkar patroli sepanjang Pulau Nipah, pos pengaman pembantu di selatan Pulau Nipah, dermaga, dan landasan helipad, pos terpadu untuk kementerian dan lembaga dari KKP, dan Kemenhan, serta kantor imigrasi. Sementara untuk listrik sudah menggunakan pembangkit listrik tenaga mandiri yang bersumber dari kincir angin, hingga genset untuk mendukung kebutuhan emergency.

sumber: JURNAS

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -