Posted by : Unknown Minggu, 03 Juni 2012

HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kongo bagian Timur selama hampir satu minggu, menyebabkan beberapa ruas jalan utama di wilayah Dungu-Faradje, Kongo, mengalami kerusakan. Sebuah jembatan di Km 102 yang berada di Desa Nangome juga rubuh karena tidak dapat menampung debit air rawa yang sangat deras.

Jembatan di Km 102 Desa Nangome, wilayah Dungu merupakan salah satu jalur vital dalam mendukung kelancaran tugas-tugas MONUSCO (Mission de I Organisation de Republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo). Termasuk kendaraan pengangkut logistik para kontingen jajaran Monusco yang selalu melintasi jembatan tersebut sebagai jalur distribusi.

Bahkan untuk kepentingan patroli kendaraan yang digunakan oleh Batalion Maroko atau Kontingen Maroko yang bertanggung jawab terhadap keamanan wilayah tersebut, sering melintasi jembatan yang memang kondisinya sudah tidak layak lagi.

Untuk mengatasi kerusakan tersebut, Engineering Sections Monusco (ESM) menugaskan Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco atau Indonesian Engineering Company untuk segera memperbaikinya.

Staf ESM Wilayah Dungu Mr. Henry, mengatakan ditunjuknya kembali Satgas Zeni TNI untuk mengerjakan tugas-tugas dibidang perbaikan jalan maupun jembatan di wilayah Dungu-Faradje, karena kepercayaan terhadap Kontingen Indonesia yang selama ini dapat mengerjakan setiap tugasnya dengan bai kserta tepat pada waktunya.

Dansatgas Zeni TNI, Letkol Czi. Sapto Widhi Nugroho memerintahkan Pasiops Kapten Czi Rahardian Firnandi melaksanakan survei ke lokasi. Kemudian disusun personel yang dipersiapkan untuk memperbaiki jembatan tersebut yang dipimpin Wakil Komandan Satgas, Mayor Czi Ary Syahrial.

Menurut Perwira Penerangan Konga XX-I/Monusco, Lettu Cku Sulikan dalam siaran pers Puspen TNI, Sabtu (2/6), untuk memperbaiki jembatan tersebut, Satgas Zeni TNI mengerahkan 46 personelnya beserta peralatannya. Peralatan terdiri dari Zikon, Operator Alat Berat (Exavator, Grader dan Loader), bek air listrik, dapur dan Ambulans termasuk tim pengawalan. Tim pengawalan disiapkan karena Batalion Maroko yang bertugas untuk mengawal jalannya pengerjaan jembatan tidak sanggup dengan berbagai macam alasan.

Waktu yang diberikan oleh Engineering Sections Monusco untuk pengerjaan jembatan adalah selama satu minggu. Satgas Zeni TNI mampu mengerjakannya dalam waktu 4 hari dan seluruh tugas pengerjaan jembatan di Desa Nangome dapat terselesaikan lebih cepat dari waktu yang diberikan.

sumber: JURNAS

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Statistic

Popular Post

Blog list

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © enr-news -Metro UI- Powered by Blogger - Designed by Enggar Setiadi -